Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Menjadi atlet tidak selamanya cocok dengan olahraga yang digelutinya. Hal ini dirasakan lifter putri asal Turkmenistan, Aysoltan Toychiyeva.
Penulis: Melvina Tionardus
Bagi gadis kelahiran 1996 ini, angkat besi merupakan cabang olahraga kedua yang ditekuninya.
Toychiyeva lebih dulu mengenal olahraga atletik. Tetapi, setelah mendapat nasihat dari sang kakak lelakinya, Hojamuhammet Toychiyev yang juga seorang lifter, dirinya mulai mencoba angkat besi.
Mereka pun terus berlatih hingga akhirnya kini masuk ke dalam skuat negaranya.
Menurut mahasiswi National Institute of Sport and Tourism of Turkmenistan ini, dirinya memerlukan tanggung jawab yang besar dalam menggeluti olahraga angkat besi.
"Ini tanggung jawab yang sangat besar dan tantangan dalam waktu bersamaan," ujar Toychiyeva dilansir dari ashgabat2018.com.
Dia sempat mendapat larangan dari sang ibunda ketika hendak memberi tahu jika ingin serius menjadi lifter angkat besi. Namun, kakaknya berusaha meyakini sang ibu dengan segala prestasi yang dimilikinya untuk mengizinkan Toychiyeva tetap berlatih angkat besi.
Saat ini, Toychiyeva berada di bawah bimbingan pelatih Ikram Mammetkerimov yang menurutnya telah banyak berkontribusi dalam teknis dan psikis selama kemenangannya.
(Baca juga: Pemegang Rekor, Lasha Talakhadze Ikut Bersaing pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2018)
Pada Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2018 yang akan dimulai Kamis (1/11/2018) di Ashgabat Olympic Complex, Turkmenistan, Toychiyeva akan bersaing di kelas 81 kg.
Kelas tersebut merupakan regulasi baru yang disahkan oleh International Weightlifting Federation (IWF) dan akan diterapkan di ajang ini. Sebelumnya, Toychiyeva lebih sering bertanding di kelas 90 kg.
Toychiyeva pun mengungkapkan harapannya dalam ajang ini.
"Setiap atlet punya keinginan untuk berprestasi di kejuaraan dunia sebagai jalan menuju Olimpiade 2020. Di posisi saya, saya menjadikan itu sebagai target," ungkap lifter putri tuan rumah itu.
Tahun lalu, Toychiyeva juga baru saja merebut medali perak dari kejuaraan Asian Indoor dan Martial Arts Games 2017 yang juga diselenggarakan di Ashgabat, Turkmenistan.