Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jadi Pelatih Adalah Tujuan Defia Rosmaniar Usai Pensiun Sebagai Atlet Taekwondo

By Imadudin Adam - Rabu, 7 November 2018 | 09:35 WIB
Defia Rosmaniar (instagram.com/defiarosmaniar)

 Atlet taekwondo yang turun di nomor poomsae tunggal putri, Defia Rosmaniar ternyata mempunyai keinginan untuk tetap mengabdi di Taekwondo jika dirinya tak lagi menjadi atlet. Penulis: Abdul Majid

Hal itu semata-mata dilakukan karena ia mencintai olahraga taekwondo, khususnya pada nomor poomsae.

Tidak bisa dipungkiri bahwa semua kesuksesan Defia saat ini adalah hasil kerja kerasnya di bidang olahraga taekwondo. Untuk itu ia merasa perlu berbakti dan memberikan sesuatu untuk cabang olahraga yang sudah ia tekuni sejak SMP.

Pernah suatu ketika Defia menderita penyakit hepatitis. Padahal saat itu dia adalah atlet taekwondo yang turun di nomor kyorugi. Lantas impiannya untuk jadi atlet mulai goyah sejak peristiwa itu. Namun sang pelatih mengajaknya berdiskusi.

“Pelatih sempat bertanya: ‘kamu masih mau lanjut di taekwondo?’. Tentu saja aku jawab masih karena memang jiwaku masih di sana. Kemudian pelatih menyarankan aku beralih ke nomor poomsae. Sejak saat itulah aku menekuni poomsae,” kenang Defia ketika ditanya apa alasannya beralih dari kyorugi ke poomsae.

Setelah tak lagi menjadi atlet taekwondo, Defia mengaku siap menjadi pelatih. Apalagi saat ini dia tengah mengikuti pendaftaran Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) formasi atlet berprestasi.

Baca juga:

Dia akan mengabdi dengan menjadi pelatih taekwondo dan mencari bakat-bakat dari seluruh penjuru Indonesia ketika pensiun kelak.

Sementara itu, pada 13 November nanti, Defia bakal tampil di matras sekali lagi dalam kejuaraan dunia Poomsae di Taiwan. Dia mengaku sudah latihan keras dan akan tampil sebaik-baiknya demi merah-putih.

Tak hanya itu, Defia juga berharap agar suatu saat nanti poomsae dapat dipertandingkan di ajang olimpiade. Saat ini taekwondo baru sempat memasukkan nomor kyorugi saja, sementara nomor poomsae masih belum bisa.