Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pemain timnas Indonesia Saddil Ramdani sempat tersandung kasus hukum sebelum akhirnya dicoret dari skuat Garuda.
Saddil Ramdani tersandung kasus penganiayaan jelang persiapan Piala AFF 2018.
Sempat mendapat panggilan untuk memperkuat skuat Garuda di Piala AFF 2018, Saddil Ramdani akhirnya di coret dari timnas Indonesia.
Kini, masalah tersebut telah selesai setelah pihak korban mencabut laporan penganiayaan.
(Baca juga: Striker Tertajam Indonesia Menjadi Ikon Piala AFF Versi Media Asing)
Saddil Ramdani pun menyempatkan pergi ke Jakarta untuk menyampaikan permintaan maaf kepada timnas Indonesia.
Pemain Persela Lamongan itu, melakukan hal tersebut sebagai bentuk etika dari seorang pemain.
"Tadi Saddil sudah pamitan ke Jakarta, ke timnas. Memang secara etika, Saddil dipakai atau tidak dipakai memang harus menghadap ke Jakarta, menghadap ke tim pelatih. Kalau tidak dipakai, bagi saya enggak masalah, sebab wewenang itu di pelatih," jelas Aji Santoso dilansir BolaSport.com dari Kompas.com.
Tidak terpuruk oleh masalah yang dimenghampirinya, Saddil mengungkapkan perasaannya di instagram, Rabu (7/11/2018).
"Banyak orang ingin menjadi kuat tapi tidak mau menjalani proses. Banyak orang ingin menjadi semurni emas tapi enggan untuk dilebur," tulis Saddil.
Saddil yakin bahwa segala hal yang terjadi di dalam kehidupan akan membuatnya menjadi lebih kuat.
"Seperti halnya hidup ini, terkadang Tuhan mengizinkan sesuatu hal terjadi karena dia ingin agar kita kuat seperti baja dan murni seperti emas," kata Saddil.
(Baca juga: Berita Piala AFF - Dinilai Jadi Pemain Kunci Timnas Indonesia, Stefano Lilipaly Harus Diperhatikan)
Pemain Persela Lamongan itu, menulis bahwa sabar adalah kunci dari keberhasilan.
Bagi Saddil, sabar adalah rezeki yang paling baik.
"Dan aku mencari segala bentuk rezeki tetapi aku tidak menemukan rezeki yang lebih baik daripada sabar," ujar Saddil.