Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pasangan ganda campuran nasional Indonesia, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, mengakhiri era kebersamaan mereka dengan menelan kekalahan pada babak perempat final turnamen Fuzhou China Open 2018.
Tontowi/Liliyana gagal meraih hasil optimal pada turnamen terakhir mereka sebagai pasangan setelah ditundukkan wakil tuan rumah, He Jiting/Du Yue, 18-21, 19-21, di Haixia Olympic Sports Center, Fuzhou, China, Jumat (9/11/2018).
Dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia, laga tersebut berpeluang besar menjadi yang terakhir bagi Tontowi/Liliyana.
Sebab, Liliyana telah mengumumkan rencana untuk gantung raket alias pensiun pada Februari 2019.
Hingga akhir tahun ini, pebulu tangkis senior yang akrab disapa Butet itu sudah tak lagi punya jadwal bertanding.
Namun, Liliyana pernah mengatakan bahwa dia tengah mempertimbangkan untuk tampil pada Indonesia Masters 2019.
Nantinya, turnamen tersebut akan betul-betul menjadi penutup karier bulu tangkisnya di hadapan publik sendiri dan di arena kebanggaan Tanah Air, Istora Senayan.
"Pulang dari sini (Fuzhou China Open), saya akan ngobrol lagi sama kak Richard (Mainaky, pelatih kepala ganda campuran nasional)," tutur Liliyana yang dilansir BolaSport.com dari Badminton Indonesia.
"Kalau pun tidak tanding, saya akan hadir di Indonesia Masters. Kemungkinan untuk main masih 50-50," ucap dia lagi.
Lebih lanjut Liliyana mengonfirmasi bahwa pasca-Fuzhou China Open 2018, dia sudah tidak punya jadwal pertandingan lagi.
Berdasarkan hal itu, Butet mengaku tidak akan latihan juga.
"Namun, kalau ikut Indonesia Masters, tentu awal tahun saya harus latihan persiapan lagi," kata Liliyana.
"Kalau tidak latihan kan tidak mungkin. Takutnya, saya tidak siap bertanding," ucap dia menambahkan.
Sepanjang berkarier sebagai pebulu tangkis, Liliyana tercatat meraih sederet gelar bergengsi termasuk hat-trick titel All England Open (2012-2014), juara dunia 2013 dan 2017, serta medali emas Olimpiade Rio 2016.
Sebelum berpasangan dengan Tontowi, Liliyana pernah bertandem dengan Nova Widianto, yang kini menjadi pelatih Owi/Butet.
Selama bermain bersama, duet Nova/Liliyana berhasil mempersembahkan prestasi membanggakan bagi Indonesia, di antaranya gelar juara dunia 2005 dan 2007 serta medali perak Olimpiade Beijing 2008.