Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Ganda putra Indonesia, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya, mampu meraih tiket semifinal Fuzhou China Open 2018 seusai memetik kemenangan atas wakil Denmark dalam laga yang digelar Jumat (9/11/2018).
Bermain di Haixia Olympic Sports Center, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo mampu mengalahkan Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen lewat kemenangan straight game, 22-20, 21-17
Meski mampu meraih kemenangan dalam dua gim langsung, Marcus/Kevin sempat dibuat kerepotan oleh ganda putra Denmark, terutama pada gim pertama.
Marcus Fernaldi Gideon menyoroti proses adaptasi lapangan yang harus dilakukan bersama pasangannya sehingga secara tak langsung mempengaruhi performa mereka.
"Kondisi lapangan berbeda dengan kemarin. Jadi, sejak awal gim langsung beda cara mainnya. Kalau bolanya lebih kencang, memang beda lagi tipe mainnya," kata Marcus dikutip BolaSport.com dari Badminton Indonesia.
Sementara itu, Kevin Sanjaya Sukamuljo menambahkan jika strategi pasangan Denmark juga banyak mempengaruhi hasil pertandingan Fuzhou China Open 2018 itu.
Baca Juga:
"Lawan cukup pintar karena bisa memainkan tempo dengan service, mereka lakukan banyak cara untuk merusak konsentrasi kami. Pada game kedua kami sempat lengah, tetapi akhirnya kami bisa mengatasinya," tutur Kevin
Marcus pun turut membenarkan pernyataan Kevin terkait "kecerdikan" Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen dalam memainkan tempo permainan.
"Tadi beberapa kali saat siap untuk service, tetapi harus terhenti karena lawan belum siap, sampai lima-enam kali. Enggak enak seperti ini. Sudah mau dapat mainnya, malah berhenti dulu," kata Marcus.
Namun berkat kesabaran dan kontrol permainan yang lebih baik, Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo akhirnya mampu menuntaskan laga dengan skor 22-20, 21-17 dalam 41 menit.
Pada partai semifinal Fuzhou China Open 2018 nanti, The Mininon bertekad tampil lebih tenang saat berhadapan dengan ganda putra China, Zhang Nan/Liu Cheng.
"Lawan pasangan China kami harus lebih tenang. Apalagi kami enggak tahu kondisi shuttlecock untuk besok karena perbedaannya bisa hampir 100 persen," kata Kevin.
"Tetapi mau shuttlecock untuk besok lebih kencang atau lambat, kami harus siap" kata Kevin Sanjaya Sukamuljo memungkasi.