Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Curhat Susy Susanti Soal Tekanan sebagai Kabid Binpres PBSI

By Any Hidayati - Selasa, 13 November 2018 | 13:35 WIB
Kabid Binpres PP PBSI Susy Susanti (tengah) berpose dengan pasangan ganda putri Indonesia, Febriani Dwipuji Kusuma/Ribka Sugiarto, saat naik podium kampiun pada Kejuaraan Asia Junior 2018 di Jaya Raya Sport Hall Training Center, Jakarta, Minggu (22/7/2018). (BADMINTON INDONESIA)

Menjadi Kepala Bidang Pembinaan Prestasi Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (Kabid Binpres PBSI) sekaligus kepala pelatih timnas bukanlah perkara mudah untuk Susy Susanti.

Tekanan terus berdatangan kepadanya seiring dengan harapan besar seluruh bangsa atas prestasi bulu tangkis Indonesia.

Apalagi, Susy Susanti yang mulai menjabat sejak awal 2017 adalah wanita pertama yang menduduki jabatan tersebut di ranah PBSI.

"Terkadang yang menjadi masalah adalah orang membandingkan kondisi sekarang dengan masa lampau," ujar Susy yang dikutip BolaSport.com dari BWF Badminton.

Akan tetapi, Susy berprinsip tidak semua pihak masih berpikiran bahwa bulu tangkis menjadi milik beberapa negara saja.

"Namun, sekarang banyak yang sudah sadar jika bulu tangkis sudah populer di seluruh belahan dunia. Tidak ada lagi negara adikuasa seperti Indonesia, China, atau Denmark. Ada negara seperti Jepang, India, Thailand, dan Taiwan yang juga memiliki tim kuat," ujar Susy panjang lebar.

Istri Alan Budi Kusuma tersebut mengaku memiliki jurus jitu untuk menangkal segala jenis tekanan yang datang kepadanya.

Baca Juga:

"Tekanan untuk saya adalah... rasanya sama seperti saat saya masih aktif bermain. Tekanan pasti selalu ada tetapi tak masalah. Saya akan melakukan yang terbaik," kata Susy menegaskan.