Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Hong Kong Open 2018 - Pusarla Venkata Sindhu dan Impian Capai Peringkat Pertama Dunia

By Delia Mustikasari - Rabu, 14 November 2018 | 17:55 WIB
Tai Tzu Ying (Taiwan) dan Pusarla V. Sindhu (India) di podium Hong Kong Open 2017, Minggu (26/11/2017). ( KOMPAS TV )

Pebulu tangkis tunggal putri India, Pusarla Venkata Sindhu, memendam keinginan untuk menembus peringkat pertama dunia.

Hal tersebut dia ungkapkan setelah memastikan diri melaju ke babak kedua Hong Kong Open 2018.

Pusarla Venkata Sindhu meraih tiket babak tersebut seusai mengalahkan Nitchaon Jindapol (Thailand), 21-15, 13-21, 21-17 pada laga yang berlangsung di Hong Kong Coliseum, Rabu (14/11/2018).

"Meraih kemenangan disini tidak akan mudah karena ada beberapa pemain unggulan yang berpartisipasi. Tetapi, pasti suatu hari saya akan menjadi nomor satu dunia, itulah yang saya rasakan," kata Sindhu seperti dilansir BolaSport.com dari AFP.

Sindhu sempat mencicipi peringkat kedua dunia pada Oktober lalu. Selanjutnya, dia mengincar posisi kesatu dunia yang saat ini masih ditempati Tai Tzu Ying (Taiwan)

"Pemain yang menembus 10-15 besar dunia memiliki standar permainan yang sama. Jadi, siapa bermain bagus saat pertandingan dan memberikan penampilan terbaik adalah nomor satu," kata pemain berusia 23 tahun ini.

Pada final Hong Kong Open 2017, pemain yang masuk dalam daftar 10 atlet putri dengan bayaran paling tinggi di dunia ini kalah dari Tai Tzu Ying yang mendominasi peringkat pertama dunia dalam dua musim terakhir.

Sindhu mengalami kekecewaan sejak kehilangan kesempatan menjadi juara dalam lima final, termasuk pada Asian Games 2018 melawan Tai.

Kemenangan terakhir Sindhu melawan Tai adalah pada Olimpiade Rio 2016 dalam perjalanan menuju medali perak yang membuat Sindhu mendapat banjir dukungan.

Baca juga:

Pada Agustus lalu, majalah Forbes menobatkannya sebagai olahragawan dengan bayaran tertinggi ketujuh dunia.

Sindhu mengakui bahwa raihan medali perak Olimpiade Rio 2016 mengangkat pamornya dan telah mengilhami para pebulu tangkis India. Dia juga mulai diharapkan banyak orang untuk menuai gelar pada turnamen-turnamen bergengsi.

"Banyak dari mereka (pemain India) menjadikan saya sebagai sumber inspirasi dan ada juga banyak harapan sekarang kepada diri saya setelah tahun ini khususnya. Jadi, untuk memenuhi harapan mereka saya harus ada di level tersebut dan dan saya harus terus bekerja keras," katanya.

"Jelas saya pikir bulu tangkis India adalah olahraga yang terus tumbuh dan Anda melihat banyak orang memilih bermain bulu tangkis. Jadi, ini pertanda bagus untuk bulu tangkis India karena dalam beberapa tahun Anda pasti akan melihat lebih banyak pemain mulai menanjak," aku Sindhu.

Terlepas dari keinginan dan harapan besar yang disematkan kepada Sindhu, dia mengakui bahwa dia harus menjalani jalan terjal pada turnamen World Tour Super 500 itu.

Sindhu melaju ke babak kedua setelah melalui rubber game.

"Saya pikir permainan saya tidak sesuai dengan sasaran," kata Sindhu.

"Saya sangat gugup. Pada gim kedua, permainan saya menurun dan pada gim ketiga saya memimpin dan kemudian dia (Jindapol) berusaha mendekat. Permainan lawan sangat taktis dan saya harus menjaga fokus di lapangan," tutur Sindhu.

Pada babak kedua, Kamis (15/11/2018), Sindhu akan menjumpai Sung Ji-hyun (Korea Selatan).

Sindhu sementara unggul 8-5 dalam rekor pertemuan atas Sung. Kali terakhir, keduanya bertemu pada Kejuaraan Dunia 2018, Agustus lalu.

Saat itu, Sindhu menang dengan skor 21-10, 21-18.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Klasemen sementara Grup B Piala AFF 2018. #pialaaff2018 #aff2018 #indonesia #timnas #timnasindonesia #timnasday

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P