Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Kejurnas Panjat Tebing 2018 memang sudah resmi berakhir, tetapi ada sebuah fakta menarik yang tersaji di dalamnya.
Fakta tersebut adalah perjuangan dari para atlet kontingen Maluku saat menjalani kejurnas yang digelar di Kota Solo 27 November-2 Desember 2018.
Kontingen Maluku mengirimkan sembilan atlet panjat tebingnya yang terdiri dari empat putra dan lima putri.
Perjuangan mereka saat mengikuti kejurnas tahun ini sudah sepatutnya mendapat apresiasi.
Bagaimana tidak, mereka berangkat ke Solo menggunakan uang pribadi dan sebagian donasi dari para senior.karena keterbatasan dana.
(Baca juga: Kejurnas Panjat Tebing 2018 - Nurul Iqamah Raih Medali Emas di Nomor Combined Putri)
Para atlet berangkat menaiki kapal Pelni yang memakan waktu selama tiga hari untuk sampai di tempat kejurnas.
Hal tersebut diakui oleh manajer kontingen Maluku, A'Juni.
"Kami 3 hari naik kapal, tidur beralaskan tikar. Itu kapal Pelni, kapal tua tapi masih cukup layaklah," kata A'Juni yang dikutip BolaSport.com dari situs resmi FPTI.
Atlet-atlet panjat tebing Maluku tak hanya berdiam diri di dalam kapal di waktu perjalanannya tersebut.
(Baca juga: Kejurnas Panjat Tebing 2018 - Fatchur Roji Bawa Jatim Raih Medali Emas dari Nomor Combined Putra)
Para atlet dari kontingen Maluku memanfaatkan tangga di kapal untuk pull up sekaligus latihan speed track.
Mereka bahkan tak peduli jadi bahan tontonan orang demi bisa bertanding maksimal di Kejurnas 2018.
Namun, nasib berkata lain. Sayangnya pada pertandingan hari pertama, Jumat (30/11/2018), salah satu atletnya yaitu Sutrisno kalah sebelum bertanding.
Sutrisno dinyatakan kalah setelah didiskualifikasi karena terlambat 5 menit saat hendak mengikuti kualifikasi boulder.