Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Promotor Anthony Joshua, Eddie Hearn, kembali mengolok-olok pertarungan tinju antara Tyson Fury (Inggris) dan Deontay Wilder (Amerika Serikat/AS).
Sebelum pertarungan, Eddie Hearn memang sempat pesimistis pertarungan itu akan menarik minat penggemar tinju.
Namun, pada akhirnya dugaan tersebut salah karena banyak yang menilai jika pertarungan tersebut berjalan baik meski diwarnai kontroversi juga.
(Baca Juga: Promotor Anthony Joshua Jamin Pertarungan Kontra Deontay Wilder Digelar di 2 Negara)
Pertarungan Tyson Fury versus Deontay Wilder juga ditayangkan melalu layanan PPV (pay per view), dan berhasil mengget 320.000 pelanggan.
Akan tetapi, angka tersebut dinilai oleh Hearn masih terlalu sedikit untuk duel tinju kelas berat.
"Melakukan 300.000 penjualan itu mengerikan. Jumlah tersebut benar-benar buruk," kata Hearn yang dikutip BolaSport.com dari Boxing Scene.
Bahkan promotor Matchroom itu juga membandingkan pertarungan Fury versus Wilder dengan duel Dillian Whyte kontra Joseph Parker pada 28 Juli 2018.
"Dillian Whyte melawan Joseph Parker bisa menghasilkan lebih dari 300.000 di Inggris. Maksud saya, kita sedang berbicara di seluruh AS," ujar Hearn.
"Anda tidak bisa mengatakan itu baik. Saul Alvarez dan Gennady Golovkin baru saja menyelesaikan 1,2 juta penjualan dan mereka petinju kelas menengah," kata dia melanjutkan.
Jika dilihat dari penjualan, angka tersebut kalah dari penjualan PPV antara Whyte dan Parker.
Namun, berdasrakan pendapatan PPV, pertarungan Fury versus Wilder memiliki jumlah yang lebih banyak.
Dengan kisaran harga 74,99 dolar AS (Rp 1,1 juta), pertarungan Fury kontra Wilder bisa menghasilkan 24,3 juta AS (Rp 356 miliar).
Sementara itu, laga Whyte versus Parker hanya menghasilkan pendapatan 8,1 juta dolar AS (Rp 118 miliar).
View this post on InstagramPembagian grup BWF World Tour Finals 2018. #bwfworldtourfinals2018 #bwf #badminton #bulutangkis
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on