Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Atlet ski putri asal Korea Selatan, Shim Suk-hee, membeberkan perilaku menyimpang pelatihnya ke pengadilan setempat.
Shim Suk-hee tak bisa menahan air matanya ketika dia mengungkapkan perlakuan kasar yang dia terima saat dilatih oleh pelatih Cho Jae-beom.
Cho Jae-beom sudah menjadi pelatihnya sejak lama, yakni sejak Shim Suk-hee berusia tujuh tahun.
Dalam melatih, Cho Jae-beom menggembleng anak didiknya tersebut dengan menggunakan metode kekerasan.
Bahkan beberapa jari Shim sempat mengalami patah tulang akibat perlakuan kasar pelatihnya tersebut.
(Baca juga: Tyson Fury Jadi Motivator Dadakan di BBC Sports Personality of the Year Award)
"Dia sering memukul dan melecehkan saya secara verbal sejak saya berumur tujuh tahun," kata Shim dikutip BolaSport.com dari Malaymail.
"Pada suatu hari, dia memukul saya dengan sebuah tongkat hoki dan mematahkan jari-jari saya," ujar dia menambahkan.
Seiring dengan bertambahnya usia atlet peraih medali emas di Olimpiade Musim Dingin Sochi 2014 dan Olimpiade Musim Dingin PyeongChang 2018 itu, kekerasan dari pelatih ternyata tak kunjung berhenti.
Hal tersebut makin membuat Shim menjadi trauma dan hidup dalam cengkeraman rasa takut dengan tingkat kecemasan yang ekstrem.
(Baca juga: Haru dan Kontroversi Warnai Penobatan Penghargaan bagi Pebalap yang Kedua Kakinya Diamputasi Ini)
"Beberapa minggu sebelum Olimpiade PyeongChang 2018, dia menendang dan meninju saya sangat keras, khususnya di kepala saya," tutur Shim.
"Pada saat itu saya bahkan berpikir bahwa saya bisa mati di sini," tambahnya.
"Saya (harus) mendapat perawatan psikologi untuk depresi, kecemasan, gangguan tidur, dan gangguan stres pascatrauma," kata dia.
Dalam kehidupan masyarakat yang sudah sangat kompetitif, kemenangan adalah segalanya, termasuk dalam komunitas olahraga.
(Baca juga: Eks Real Madrid Ini Dinilai Punya Kemampuan Tak Terbatas di NBA)
Namun demikian, Shim Suk-hee tidak bisa menerima lagi cara mendidik pelatih Cho Jae-beom dengan metode kekerasan tersebut sehingga dia mengangkatnya ke meja hijau.
Hingga berita ini ditayangkan, belum ada kabar lebih lanjut soal vonis dan keputusan dari hakim setempat soal kasus antara skater Korea Selatan dan pelatihnya tersebut.