Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Perwakilan National Paralympic Committee (NPC) Indonesia menjelaskan perihal dana bonus yang diterima oleh salah satu pelatih Asian Para Games 2018.
Sebelumnya, Puspita Mustika Adya, selaku pelatih pelatnas paracycling Asian Para Games 2018 sempat mengaku bahwa dia tidak mendapatkan bonus seperti yang dijanjikan pemerintah.
Dia mengaku seharusnya mendapatkan bonus setidaknya Rp 675 juta, tetapi hanya mendapatkan Rp 137,5 juta.
Sempat beredar berita bahwa Puspita Mustika Adya juga seharusnya mendapatkan setidaknya Rp 1,4 miliar lantaran dia sudah membantu atlet paracycling meraih 1 medali emas, 8 medali perak, dan 8 medali perunggu.
Namun, Rima Ferdianto yang mewakili Waluyo selaku Kabid Binpres NPC memberikan pernyataannya soal berita tersebut.
(Baca juga: Merasa Bersalah, Jon Jones Berkeliling untuk Minta Maaf soal Pemindahan Laga UFC 232)
"Dana Kemenpora terbatas dan tidak bisa mengakomodir semua pelatih NPC," tutur Rima di acara konferensi pers yang digelar pada hari Jumat (28/12/2018).
Atas keterbatasan dana tersebut, pihak NPC sebenarnya sudah memberitahukan kepada jajaran pelatih soal masalah bonus yang akan diterima setelah Asian Para Games 2018.
"Karena peraturan baru, apabila ada pelatih yang mendapatkan Rp 1 miliar, maka akan dibagi 10 sampai 11 akhirnya para pelatih mendapatkan sedikit dan Kemenpora tidak bisa memberikan solusi saat itu," kata Rima.
"Sebelum pelatnas kami sudah menjelaskan ke pelatih karena nantinya menerima bonus tidak mungkin banyak dan itulah yang tidak bisa dimaklumi pak Puspita ini," ucap dia lagi.
(Baca juga: NPC Bantah Adanya Pelatih Fiktif yang Dapat Bonus pada Asian Para Games 2018)
"Dia inginnya semua bonus dari medali menjadi hak milik dia dan pelatih lain dianggap figuran atau apa saya tidak tahu. Saat di-breafing sebenarnya dia sudah memaklumi hal ini, tetapi di belakang justru membuat berita seperti ini," ujar Rima.
Lebih lanjut, dengan adanya masalah seperti ini, pihak NPC Indonesia akan melakukan tindakan di waktu yang akan datang.
Rima mengatakan bahwa pihak NPC sudah memiliki rencana untuk memperbaiki dan mengembangkan asosiasinya yakni dengan membuat badan kepelatihan pada Februari 2019.
Badan kepelatihan tersebut nantinya akan melakukan seleksi pelatih dengan lebih ketat lagi dan menggandeng salah satu universitas negeri di Indonesia.
(Baca juga: Rekaman Rapat Tersebar, Presiden UFC Lontarkan Kata Kasar dan Sempat Ingin Tunda Duel UFC 232)
Dalam melakukan seleksi pelatih, badan kepelatihan yang akan dibentuk oleh NPC nantinya tidak hanya mempertimbangkan teknis calonnya, tetapi mental dan sejarah (rekam jejaknya) juga akan dipertimbangkan.