Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Satgas Antimafia Bola kembali memanggil Sekretaris Jenderal (Sekjen) PSSI, Ratu Tisha Destria, pada Jumat (4/1/2019). Pemanggilan kali ini masih berkaitan dengan dugaan skandal pengaturan skor dalam dunia kulit bundar Indonesia serta gambaran umum terkait dengan organisasi PSSI.
Soal pemanggilan tersebut, Head of Media Relation and Digital Promotion PSSI, Gatot Widakdo, membenarkan hal tersebut.
Gatot menjelaskan, Satgas Antimafia Bola memanggil Ratu Tisha untuk melanjutkan permintaan keterangan yang sebelumnya telah dipenuhi oleh wanita jebolan FIFA Master tersebut.
Pada pemanggilan sebelumnya, Ratu Tisha dimintai keterangan soal skandal pengaturan skor yang terjadi di Indonesia.
Baca Juga:
Kali ini, kata Gatot, Ratu Tisha akan dimintai keterangan terkait gambaran umum organisasi PSSI.
"Itu lanjutan yang pemanggilan sebelumnya. Belum tuntas semua pertanyaannya, dari 40 baru 23 kalau enggak salah," ucap Gatot, Jumat (4/1/2018).
"Dalam momen ini, Sekjen PSSI lebih menjelaskan mengenai gambaran umum organisasi PSSI," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Humas Polri Brigjen (Pol) Dedi Prasetyo mengatakan, Ratu Tisha akan memenuhi panggilan pada hari ini.
"Akan diminta keterangan lagi Sekjen PSSI (Ratu Tisha Destria) hari ini sudah terkonfirmasi beliau akan hadir untuk waktunya sangat tergantung kepada beliau," ujar Dedi.
(Baca Juga: Ratu Tisha Bocorkan Pertanyaan dari Satgas Anti Mafia Bola)
(Baca Juga: Ditanya 40 Pertanyaan, Ratu Tisha Diperiksa 6 Jam Oleh Satgas Anti Mafia Bola)
Sebelumnya, Ratu Tisha telah memenuhi panggilan Satgas Antimafia Bola untuk dimintai keterangan seputar kasus pengaturan skor dalam sepak bola Indonesia, Jumat (28/12/2018) lalu.
Sampai sejauh ini, sudah ada empat orang yang ditahan Satgas Antimafia Bola dalam kasus pengaturan skor.
Mereka adalah anggota Komite Eksekutif PSSI sekaligus Ketua Asosiasi Provinsi PSSI Jawa Tengah, Johar Ling Eng, mantan anggota Komite Wasit PSSI, Priyanto beserta anaknya, Anik Yuni Sari, dan anggota Komisi Disiplin PSSI (nonaktif) Dwi Irianto alias Mbah Putih.