Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih Persebaya Surabaya, Djadjang Nurdjaman, angkat bicara setelah timnya resmi melepas dua pemain lokal, Ricky Kayame dan Rishadi Fauzi. Keduanya telah dipastikan tidak akan menjadi bagian dari skuat untuk Liga 1 2019.
Manajemen Persebaya Surabaya memutuskan untuk tidak melanjutkan kerja sama dengan dua pemain tersebut.
Namun, ada alasan yang diduga kuat mendasari langkah manajemen untuk tidak melanjutkan kerja sama dengan dua pemain yang berposisi sebagai penyerang tersebut.
(Baca Juga: 3 Catatan Kegagalan Transfer Persebaya Surabaya Wujudkan Keinginan Djadjang Nurdjaman)
Menurut penuturan Djadjang Nurdjaman, alasan tidak diperpanjangnya kedua pemain itu adalah alasan menit bermain.
Rishadi dan Ricky memang kurang mendapatkan kesempatan bermain saat berseragam tim Bajul Ijo.
Baca Juga:
Sehingga, Persebaya memutuskan untuk melepas keduanya agar bisa mendapatkan kesempatan bermain yang lebih banyak saat membela klub lain.
Oleh karena itu, menurut kaca mata Djadjang Nurdjaman, melepas Rishadi dan Ricky adalah keputusan yang terbaik bagi keduanya.
"Bersama kami (Persebaya), tetapi tidak main, saya kasihan. Supaya mereka berkembang, (jalan terbaik) mencari klub yang bisa (memberi kesempatan) bermain," kata Djanur.
Di sisi lain, Djanur mengaku sudah memiliki gambaran pemain yang bisa menggantikan posisi Rishadi dan Kayame di posisi lini depan Persebaya.
Yang pasti, imbuh Djanur, pemain yang dicari sesuai dengan skema tim yang sudah direncanakan.
(Baca Juga: Transfer Liga 1 - Persebaya Surabaya Selangkah Lagi Dapatkan Kapten Timnas Indonesia)
(Baca Juga: Persebaya Surabaya Belum juga Rekrut Pemain Asing Asia, Djanur Punya Alasan Kuat)
"Sudah ada gambaran. Supaya tidak menumpuk, saya selalu membuat skema, di sini dua, di sini dua, di sini dua, don't worry-lah," ujar dia.
Pelatih asal Majalengka itu berpendapat hanya butuh satu pemain lokal untuk posisi penyerang. Djanur ingin mencari dua pemain di setiap posisi.
"Di depan, sebetulnya striker hanya butuh satu asing satu lokal, jadi asing pengganti David da Silva, lokalnya satu," kata Djanur.