Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Staf kepelatihan Chelsea, Carlo Cudicini, mengungkap alasan mengapa penyerang timnya, Alvaro Morata, tak menunjukkan wajah ceria saat memborong dua gol melawan Nottingham Forest.
Alvaro Morata sukses mencetak brace alias dua gol dalam laga ronde ketiga Piala FA melawan Nottingham Forest, Minggu (6/1/2019) dini hari WIB.
Dengan bantuan assist Callum Hudson-Odoi, Alvaro Morata mampu mempersembahkan gol untuk Chelsea pada menit ke-49 dan 59'.
Keberhasilan Alvaro Morata menceploskan si kulit bulat ke gawang lawan, membuatnya mengakhiri paceklik gol dalam tujuh laga terakhir di semua kompetisi atau sejak pertengahan November 2018.
Kendati berhasil kembali membikin gol, pemain 26 tahun tersebut ternyata belum bisa menampakkan wajah semringah.
Ia hanya menampilkan ekspresi datar tanpa melakukan selebrasi secara lepas.
Baca Juga: Unggahan Alvaro Morata Mengonfirmasi Kepergian Cesc Fabregas dari Chelsea
Carlo Cudicini angkat bicara mengapa mantan pemain Real Madrid dan Juventus itu bersikap demikian.
"Saya pikir setiap orang berbeda, dalam hal ini beberapa pemain sangat dipengaruhi oleh kritik," kata Cudicini selepas laga, dilansir BolaSport.com dari laman Football 365.
"[Walau begitu] hal terpenting bagi kami adalah ia berlatih sangat keras," ucapnya melanjutkan.
Pernyataan Cudicini tersebut sekaligus menjadi jawaban atas kritik asisten pelatih Gianfranco Zola yang mendesak Morata agar bisa menjadi sumber gol The Blues.
Thank you @YokohamaCFC @YokohamaTC it was a great day! pic.twitter.com/qulFuTqAry
— Carlo Cudicini (@Capitancarloc) May 30, 2018
Sebelum laga melawan Nottingham, penyerang 26 tahun baru membikin tujuh gol di semua ajang kendati diplot sebagai penyerang utama.
Terlepas dari hal itu, Cudicini mengaku puas dengan performa Morata.
"Saya pikir Morata memainkan bagian penting dalam laga ini. Sebuah performa yang amat bagus dalam kerjasamanya untuk tim," ujar mantan penjaga gawang The Blues periode 2000–2009 ini.
"Dua gol yang ia cetak pada laga ini penting untuk menumbuhkan rasa kepercayaan dirinya."
"Saya pikir Gianfranco Zola menuturkan hal yang membuat sang striker berada dalam posisi sulit ketika tidak mencetak banyak gol. Jadi ia [Morata] merespons dengan bahasa tubuh yang demikian," tuturnya.