Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Persebaya Surabaya mengaku sempat berkomunikasi dengan kiper tersibuk Liga 1 musim 2018, Teja Paku Alam.
Namun, keinginan Persebaya Surabaya untuk mendatangkan kiper yang musim lalu membela Sriwijaya FC itu terpaksa berhenti.
Sebab, Djadjang Nurdjaman yang berhubungan langsung dengan Teja Paku Alam tak mendapat sambutan baik.
Dalam arti, Teja tak bisa memenuhi keinginan Djanur untuk memboyongnya ke Persebaya.
Teja Paku Alam memilih pulang ke tim yang berasal dari kampung halamannya, Semen Padang.
(Baca Juga: Piala Indonesia Ganggu Pekerjaan Djanur Siapkan Persebaya untuk Musim 2019)
"Jujur, Teja Paku Alam dari awal sudah saya hubungi. Tapi dia memilih pulang kampung ke Padang, jadi bergabung dengan Semen Padang," kata Djanur, kutip BolaSport.com dari Tribun Jatim.
Kebutuhan akan penjaga gawang amat mendesak Persebaya.
Klub berjuluk Bajul Ijo itu sampai saat ini baru memastikan memuat seorang penjaga gawang, Miswar Saputra.
Penjaga gawang sisanya tak lagi diberi perpanjangan kontrak.
(Baca Juga: Bisakah Persebaya Surabaya Dapatkan Bomber Asing Sekaliber David da Silva?)
Sepengelihatan Djanur, Teja dinilai kiper lokal yang paling representatif untuk mengisi satu tempat di bawah mistar Bajul Ijo.
Bersama Sriwijaya FC, kiper kelahiran Painan, Sumatra Barat, 24 tahun yang lalu itu hampir bermain dalam seluruh laga yang dilakoni Sriwijaya FC.
2867 menit dia dapatkan sepanjang Liga 1 2018.
Catatan itu pula yang menjadikannya salah satu kiper tersibuk di Liga 1 musim lalu.
(Baca Juga: Novan Setya Sasongko Ingin Lengkapi Torehan Pribadi Bersama Persebaya Surabaya)
Dari jumlah tersebut, pemain yang bersama Laskar Wong Kito dalam enam musim itu menciptakan 77 penyelamatan berarti.
Jumlah tersebut hanya mampu dikalahkan oleh penjaga gawang Bali United, Wawan Hendrawan yang membuat 79 penyelamatan.
Sayang, penampilan apiknya tak berbanding lurus dengan performa Sriwijaya FC.