Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Mengenal RGV500, Motor Suzuki Terakhir yang Berhasil Sumbangkan Gelar Juara Dunia

By Samsul Ngarifin - Sabtu, 12 Januari 2019 | 15:40 WIB
Kenny Roberts Jr menjadi pebalap Suzuki terakhir yang memenangkan gelar juara dunia di kelas premier pada tahun 2000. (DOK. MOTOGP)

Pabrikan Suzuki tercatat sudah enam kali meraih gelar juara dunia di kelas premier.

Setelah sempat berjaya pada periode 1970-an hingga awal 1980-an, Suzuki perlahan mulai kalah dari Yamaha dan Honda.

Selama kurun waktu 1983-1992, pebalap Honda dan Yamaha silih berganti menjadi juara dunia di kelas premier.

(Baca Juga: Berbeda Jauh dengan Motor Sport Komersial, Berikut Fakta Menarik soal Tangki Bahan Bakar Motor MotoGP)

Untuk bersaing dengan Honda dan Yamaha, Suzuki lantas membangun motor RGV500 untuk menggantikan RG500.

Motor tersebut akhirnya berhasil mengakhiri paceklik gelar juara dunia Suzuki yang terakhir kali diraih pada 1982 (Franco Uncini).

Berselang 11 tahun, Kevin Schwantz yang menunggangi motor RGC500 berhasil menjadi juara dunia 500cc (sekarang MotoGP).


Kevin Schwantz berhasil menjadi juara dunia 500cc bersama Suzuki pada tahun 1993.(MOTORCYCLE-USA.COM)

Saat itu, Kevin Schwantz berhasil mengungguli Wayne Rainey (Yamaha) dan Daryl Beattie (Honda).

Namun, setelah itu, gelar juara dunia 500cc menjadi milik Mick Doohan selama lima tahun beruntun (1994-1998).

Di lain sisi, Suzuki hanya mampu satu kali menjadi runner-up yakni saat Daryl Beattie mengakhiri musim satu setrip di bawah Doohan pada tahun 1995.

(Baca Juga: Bos Tim Pramac Racing Tak Menyangka Kehadiran Luigi Dall'igna Begitu Krusial)

Suzuki mulai bangkit saat Kenny Roberts Jr menjadi pebalap Suzuki pada tahun 1999.

Pada musim pertamanya bersama Suzuki, kolaborasi RGV500 dan Kenny Roberts Jr berhasil mengakhiri musim sebagai runner-up.

Satu tahun berselang, Kenny Roberts Jr akhirnya berhasil menjadi juara dunia di kelas 500cc.


Kenny Roberts Jr menjadi pebalap Suzuki terakhir yang memenangkan gelar juara dunia di kelas premier pada tahun 2000.(DOK. MOTOGP)

Saat itu, pebalap berkebangsaan Amerika Serikat mengungguli Valentino Rossi yang melakoni debut perdana di kelas 500cc.

Akan tetapi, sejak saat itu Suzuki mulai kehilangan tajinya, terutama ketika era MotoGP dimulai.

Ketika era MotoGP dimulai pada 2002, Suzuki membangun motor GSV-R bermesin 4-tak dengan konfigurasi mesin V4.

(Baca Juga: Sang Sahabat Bocorkan Rahasia Valentino Rossi)

Dalam rentang tahun 2002-2011, motor tersebut hanya mampu meraih satu kemenangan saja.

Kemenangan tersebut diperoleh Chris Vermeulen pada MotoGP Prancis di Sirkuit Bugatti, Le Mans, Prancis.

Suzuki sempat menarik diri dari MotoGP pada tahun 2011 sebelum akhirnya kembali lagi pada tahun 2015.


Pebalap Suzuki Ecstar, Maverick Vinales, memacu motornya pada hari kedua tes pramusim MotoGP 2016 di Sirkuit Losail, Qatar, Kamis (3/3/2016). ( MOTOGP.COM )

Pabrikan Hamamatsu, Jepang, itu, menurunkan duet Aleix Espargaro dan Maverick Vinales sebagai pebalapnya pada 2015 yang ditunjang motor GSX-RR.

Setelah tanpa podium pada musim 2015, Suzuki tampil apik pada musim 2016.

Vinales sukses menyumbangkan kemenangan perdana bagi Suzuki sejak tahun 2007.

Suzuki juga mulai bangkit pada tahun 2018.

Pada musim itu, kedua pebalap Suzuki yakni Andrea Iannone dan Alex Rins berhasil meraih podium.

Kini, setelah mendepak Andrea Iannone, tim Suzuki bakal menurunkan duet Alex Rins dan Joan Mir pada MotoGP 2019.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P