Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Komite Disiplin (Komdis) PSSI memutuskan untuk menjatuhkan hukuman larangan seumur hidup berkecimpung di persepakbolaan Indonesia kepada Vigit Waluyo.
Vigit Waluyo dijatuhkan hukuman tersebut karena dinilai Komdis PSSI sudah melakukan tindakan pengaturan skor di persepakbolaan Tanah Air.
Ketua Komdis PSSI, Asep Edwin, mengatakan pihaknya tidak perlu memanggil Vigit Waluyo untuk memberikan keterangan terkait aksinya selama ini.
Komdis PSSI sudah memiliki banyak bukti dan langsung memutuskan memberikan hukuman kepada Vigit Waluyo.
"VW (Vigit Waluyo) kami putuskan untuk hukum dia seumur hidup karena kami sudah memiliki bukti yang sangat kuat," kata Asep Edwin.
Asep Edwin mengatakan sejatinya secara formal Vigit Waluyo tidak merupakan salah satu pengurus di klub Indonesia.
Selama ini, Vigit Waluyo dikaitkan pemilik dari klub Liga 2 2018, PSMP Mojokerto Putra.
Baca Juga:
PSMP Mojokerto Putra juga sudah dijatuhkan hukuman larangan berkompetisi musim 2019 oleh Komdis PSSI.
Hukuman itu karena dinilai tim asal Jawa Timur tersebut melakukan pengaturan skor saat berjumpa tuan rumah Aceh United pada babak delapan besar Liga 2 2018.
Asep Edwin juga mengungkapkan peran Vigit Waluyo selama di persepakbolaan Indonesia.
Meskipun ada di balik layar, pria yang merupakan mertua dari Danilo Fernando itu mampu menjalankan tugasnya dengan baik untuk melakukan kecurangan dalam sebuah pertandingan sepak bola.
"Walaupun secara formal yang bersangkutan tidak menjadi pengurus klub tapi secara fisik dia selalu hadir, entah di pertandingan atau hanya lorong pemain. Dia selalu datang di area-area sebetulnya dimasuki semua orang. Kejadian itu tidak hanya satu dua tiga orang melihat yang sama," kata Asep Edwin.
"Kemudian juga pernyataan dia yang merupakan petinggi dari PSMP Mojokerto Putra, kesannya dia yang diwawancara. PSMP ketahuan ada match fixing, kami bisa pastikan menyakinkan bersangkutan berperan besar dan hukumannya ya seumur hidup," ucap Asep Edwin.
Asep Edwin belum tahu apakah ada orang lain yang akan dijatuhkan hukuman seumur hidup seperti Vigit Waluyo.
Komdis PSSI akan terus bergerak untuk membantu Satgas Anti Mafia Bola membongkar kecurangan di persepakbolaan Indonesia.
"Akan kami tindak lanjuti. Kami akan selidiki yang lain bermain atau tidak," kata Asep Edwin.