Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Sebagai orang Asia, Son Heung-min sudah banyak menerima hinaan berbau rasialis selama berkompetisi di Eropa.
Kasus teranyar terjadi saat Son Heung-min membela Tottenham Hotspur dalam partai Liga Inggris melawan Manchester United, Minggu (13/1/2018).
Bintang timnas Korea Selatan itu mendapat cemoohan dari pendukungnya sendiri.
Insiden tersebut muncul ke publik karena laporan dari suporter Spurs yang juga seorang jurnalis, James Dickens, lewat Twitter.
I've not experienced racism at football for about 15 years. But today at @SpursOfficial was hideous. Reported to stewards, confronted him myself and was called a c*nt. While I was standing next to my son. Hideous.
— James Dickens (@JamesWDickens) January 13, 2019
Kubu Spurs lantas bertindak cepat dengan melakukan investigasi.
(Baca juga: Hasil Piala FA - Cetak 7 Gol, Tottenham Hotspur Benamkan Tim Asal Liverpool)
"Kami sedang menyelidiki dugaan pernyataan rasial. Karena insiden terjadi di kandang, kami belum memastikan apakah pihak yang mengeluarkan pernyataan rasialis itu pendukung Tottenham Hotspur atau bukan," kata juru bicara klub seperti dikutip Bolasport.com dari Bbc.com.
Sebelum menghadapi Cile dalam laga uji coba pada 11 September 2018, Son juga diperlakukan kurang sopan oleh Diego Valdes yang menjadi lawannya.
Valdes menarik ujung kedua matanya sehingga terlihat sipit bak orang-orang Korea.
Di jalanan pun, Son masih kena hinaan.
Ketika sedang berkendara, medio November 2017, penyerang berumur 26 tahun itu diteriaki "DVD" dan "tiga keping lima dolar" oleh seseorang yang diketahui sebagai fan West Ham United.
Ejekan serupa diteriakkan suporter Millwall ketika melawat ke White Hart Lane, kandang Spurs, pada tahun yang sama.
Tottenham Hotspur star Son Heung-Min racially abused by West Ham United fan who asks South Korean player if he ‘sells DVDs.#THFChttps://t.co/KoQ2tvtacA
— Ricky Sacks (@RickSpur) November 18, 2017
(Baca juga: Bek Stoke City Diserbu Netizen Usai Komentari Selebrasi Son Heung-min)
Kata-kata tersebut merupakan bentuk dari stereotip orang-orang Asia yang kerap menjual DVD bajakan dengan harga relatif sangat murah dibanding harga asli.
Kendati terus di-bully, Son bisa membalas lewat prestasi.
Ia jadi bintang utama dalam keberhasilan Korea selatan meraih medali emas Asian Games 2018.