Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Liverpool dikabarkan semakin dekat untuk mendatangkan striker asal Israel, Moanes Dabbur yang bermain untuk RB Salzburg musim ini.
Hal ini lantaran sang pemain sendiri mengungkapkan jika ia akan hengkang dari klub Liga Austria tersebut dalam beberapa hari ke depan.
"Saya akan meninggalkan Salzburg dalam beberapa hari ke depan," ujar Dabbur dilansir BolaSport.com dari Daily Mail.
Moanes Dabbur bersinar bersama Red Bull alzburg musim ini dan telah mencetak 20 gol dalam 30 penampilan, 6 di antaranya di Liga Europa.
Liverpool kabarnya serius mengincar Dabour karena menurut sumber terdekat mereka sudah mengirim kepala pemandu bakat Barry Hunter ke Austria untuk melihat aksinya.
Media asal Italia, Tuttomercato mengklaim jika Dabbur sedang menunggu panggilan Juergen Klopp untuk pindah ke Anfield pada bursa transfer Januari kali ini.
Munas Dabbur will finish the current #UEL campaign with ____ goals
The Salzburg star bagged 6 times in the group stages, and is currently leading the goalscoring charts pic.twitter.com/EtuMatdFT2
— UEFA Europa League (@EuropaLeague) 9 January 2019
(Baca Juga: Secercah Harapan dan Kemiripan Liverpool dengan Indonesia)
Meski demikian, kabar Dabbur akan segera diboyong The Reds sayangnya menimbulkan gosip tak mengenakkan bagi para fan.
Kabarnya bila ia berlabuh ke Stadion Anfield salah satu bintang Liverpool asal Mesir, Mohamed Salah, akan hengkang karena status Dabbur yang merupakan pemain kelahiran Israel.
Hubungan dingin antara Mesir dan Israel menjadi latar belakang sikap Mohamed Salah yang disinyalir bakal menolak kehhadiran Dabbur.
Apalagi, Salah dikenal memberi perhatian lebih pada Palestina yang berada di bawah kungkungan Israel.
Mohamed Salah Perlakukan Berbeda Pemain Israel
Pada 2013 saat membela klub Swiss, FC Basel, Salah memang sempat menjadi pemberitaan besar karena ia dituntut orang-orang di negaranya untuk memboikot laga melawan wakil Israel Maccabi Tel-Aviv dalam laga leg kedua kualifikasi Liga Champions.
Salah yang berada di bawah tekanan akhirnya membuat keputusan untuk tetap main.
"Saya akan terbang ke Israel. Sepak bola lebih penting dibandingkan politik dan ini adalah tugas saya," kata Salah dilansir dari Times of Israel.
"Dalam pikiran saya sedang bermain di tanah Palestina dan bukan di Israel, dan saya juga akan mencetak gol dan memenangkan laga di sana."
"Bendera zionis tak akan berkibar di Liga Champions," pungkas Salah yang sukses mencetak satu gol di laga yang berakhir 3-3 dan dimenangkan Basel dengan agregat 4-3.
Salah menjadi sorotan bahkan sebelum peluit pertandingan ditiupkan.
Satu momen yang menjadi sorotan adalah ketika jabat tangan sebelum laga dimulai.
Saat seluruh rekan setimnya berjabat tangan Salah justru memberi kepalan tinju untuk membalas uluran tangan pemain Maccabi.
Lalu apakah Salah akan benar-benar hengkang bila Dabbur berlabuh?
Mantan pelatih timnas Mesir yang pernah menangani Salah, Mahmoud Fayez, punya jawabannya.
Fayez yakin Salah adalah seorang profesional, terlebih lagi Dabour merupakan pemain keturunan Arab dan seorang muslim seperti Salah.
"Mons (Moanes Dabour) adalah seorang Arab-Israel (muslim) yang lahir di Nazareth (kota di Israel). Tuhan lebih tahu keadaannya dan penderitaannya dan alasan ia memilih berpaspor Israel," jelas Fayez dalam cuitannya di Twitter.