Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Pelatih legendaris Italia, Fabio Capello, berharap penyerang Gonzalo Higuain bertahan di AC Milan di tengah ketidakmonceran performa dan rumor kepindahan ke Chelsea.
Fabio Capello turut iba terhadap kondisi performa Gonzalo Higuain setelah dipinjamkan Juventus ke AC Milan awal musim ini.
Gonzalo Higuain baru menceploskan delapan gol dari 21 penampilan bareng AC Milan di semua kompetisi.
Situasi ini membuat Gonzalo Higuain kabarnya tak betah dan ingin hengkang dari AC Milan untuk mencari peruntungan di tempat lain.
Namun, dia bukan kembali ke Juventus, melainkan ke Chelsea untuk bereuni dengan pelatih Maurizio Sarri yang sempat menggemblengnya di Napoli.
Baca Juga:
Pasalnya, saat diasuh Maurizio Sarri di Napoli, ia sanggup mencetak 36 gol sepanjang musim 2015-2016, yang terbanyak sepanjang sejarah Serie A dalam semusim.
Namun, Fabio Capello berharap Higuain bertahan terlebih dahulu setidaknya hingga musim ini berakhir.
Pria 72 tahun itu teringat kasus serupa yang dialami David Trezeguet saat membesut Juventus pada periode 2004-2006.
Waktu itu, David Trezeguet cuma membikin 14 gol sepanjang musim 2004-2005 dan memohon pindah semusim setelahnya.
Akan tetapi, Capello memintanya bertahan. Trezeguet pun menuruti hingga akhirnya ia sukses mencatatkan 29 gol pada musim 2005-2006.
"Saya ingat saat melatih Juventus dan Trezeguet menginginkan hengkang," kata Capello, seperti dilansir BolaSport.com dari laman Four Four Two.
"Saya katakan padanya untuk bertahan karena ia sangat penting bagi saya. Saya rasa Higuain ingin pergi dan bermain di bawah pelatih yang memahami kualitasnya, serta bisa memanfaatkan kemampuannya," ujar Capello menambahkan.
Lebih lanjut, Capello menilai saat ini bukan waktu yang tepat bagi sang pemain 31 tahun untuk hengkang.
"Secara pribadi, saya melihat saat ini bukanlah waktu tepat bagi siapa pun untuk berpisah. Keputusan ini akan diselesaikan pada musim panas mendatang, tidak sekarang," katanya.
"Milan tak punya seseorang di lini depan. Jika Higuain bisa bermain seperti biasanya, tak banyak pemain lain yang lebih baik dari dirinya.
"Mereka harus menanyakan kepadanya apakah ia ingin bertahan atau tidak," ujar pria yang sempat mengasuh Higuain di Real Madrid pada musim 2006-2007 ini.