Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Menpora Beri Pesan untuk PSSI Setelah Edy Rahmayadi Mundur dari Jabatan Ketua Umum

By Nungki Nugroho - Senin, 21 Januari 2019 | 14:54 WIB
Menpora RI, Imam Nahrawi, mendukung penuh pelaksanaan Pocari Sweat Futsal Championship 2018, Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (13/11/2018) siang. ( SAMUEL AGUNG PRATAMA/BOLASPORT.COM )

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora), Imam Nahrawi, meminta kepada PSSI untuk segera berbenah setelah mundurnya Edy Rahmayadi sebagai ketua umum.

Imam Nahrawi ikut buka suara terkait mundurnya Edy Rahmayadi sebagai ketua umum PSSI.

Menpora memberikan apresiasi kepada Edy Rahmayadi yang telah berdedikasi untuk sepak bola tanah air.

"Pertama-tama, saya ingin menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada pak Edy Rahmayadi atas kerja keras dan dedikasinya selama menjabat sebagai ketua umum PSSI," ucap Imam Nahrawi.

Keputusan Edy Rahmayadi mundur sebagai ketua umum dalam Kongres PSSI di Bali pada Minggu (20/1/2019).
 
Posisinya otomatis digantikan oleh Joko Driyono, selaku anggota paling senior dalam tubuh PSSI.

Ia akan menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) ketua umum hingga Kongres Luar Biasa digelar.


Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi, menyampaikan permohonan maaf setelah menyampaikan pengunduran diri sebagai Ketua Umum PSSI saat Kongres Tahunan di Bali, Minggu (20/1/2019). ( INSTAGRAM.COM/PSSI_FAI )

Lebih lanjut, Imam mendesak kepada PSSI untuk tetap melanjutkan perang terhadap pengaturan skor di sepak bola Indonesia meski dalam masa transisi kepemimpinan.

Permasalahan sepakbola Indonesia sudah terlalu rumit karena dibiarkan selama puluhan tahun belakangan.

Apalagi, saat ini PSSI telah mendapatkan bantuan dari Kepolisian RI melalui Satgas Antimafia.

Baca Juga:

Imam mengatakan bahwa jajaran Kementerian Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia (Kemenpora RI) selalu siap memberikan bantuan demi kemajuan sepak bola nasional.

"PSSI harus segera melakukan identifikasi permasalahan-permasalahan sepakbola Indonesia agar tidak berlarut-larut dan menjadi masalah sistemik yang menghambat perkembangan sepakbola di Indonesia," tutur Imam.

"Saya pikir kuncinya adalah keterbukaan. Sudah ada beberapa anggota PSSI yang ditetapkan sebagai tersangka pengaturan skor. Pembenahan ini harus semakin dikeraskan. Tidak perlu malu untuk mengajak pihak lain bekerja sama jika ingin benar-benar serius berbenah," ujar dia lagi. 

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P