Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Makna Slogan 'City of Heroes' di Jersey Persebaya pada Pra-musim 2019

By Bayu Chandra - Minggu, 27 Januari 2019 | 15:43 WIB
Jersey Pra-Musim 2019 yang akan dipakai oleh Persebaya Surabaya (Bayu Chandra )

BOLASPORT.COM - Manajemen Persebaya Surabaya mengeluarkan desain jersey pra musim terbaru yang akan dipakai timnya musim ini.

Penampakan menarik muncul dari jersey yang akan dipakai Persebaya Surabaya pada laga pra-musim musim ini.

Sebab, manajemen tim beralias Bajul Ijo ini merilis sebuah jersey bernuansa klasik dengan unsur slogan City of Heroes dan Spirit juara 1997.

Dua unsur itu menjadi nilai penting yang ada dalam jersey pra-musim terbaru Persebaya Surabaya untuk 2019.

Baca Juga : Persebaya Surabaya Luncurkan Jersey Terbaru untuk Pra-musim 2019

"Desain jersey pra-musim Persebaya ini dibuat simpel, terinspirasi jersey juara pada 1997 yang diraih Persebaya," kata Arif Rahman Hakim.

Arif selaku Sales Manajer Persebaya ini menambahkan, khusus slogan City of Heroes, dirinya memberikan penjelasan khusus.

Dilansir BolaSport.com dari laman resmi klub, Minggu (27/1/2019), City of Heroes dipilih karena Persebaya ingin menekankan tim ini adalah kebanggaan warga Surabaya.

Baca Juga : Daftar 17 Pemain Persebaya, 4 Pilar Baru dan Eks Bomber Persib Dibidik

Semua elemen di tim mulai dari pemain, pelatih, manajemen hingga suporter punya tanggung jawab besar untuk menjaga kebanggaan tersebut.

"Elemen-elemen itu, mulai dari pemain, pelatih, manajemen hingga suporter dalam perspektif kami juga menjadi pahlawan," kata Hakim.

"Unsur itulah yang ingin kami tonjolkan dalam pemilihan slogan ini," ucap Hakim.

Baca Juga : Quagliarella Lebih Baik daripada Cristiano Ronaldo dalam 2 Aspek Utama

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Persija Jakarta sebelumnya menuntut Vigit Waluyo untuk meminta maaf, terkait pernyataan yang menyebut kalau Macan Kemayoran juara settingan di Liga 1 2018. Namun Vigit Waluyo melalui kuasa hukumnya yaitu Mohammad Sholeh, mengklarifikasi kalau kliennya tidak pernah menyebut nama Persija Jakarta secara gamblang. Sholeh menjelaskan kalau Vigit hanya mengatakan bahwa kompetisi Liga Indonesia dan pengundian jadwal pertandingan itu bisa disetting. "(Jadwal pertandingan) itu yang bisa disetting. (Vigit Waluyo) tidak mengatakan bahwa Persija itu juara settingan, itu tidak ada," ucap Sholeh dilansir BolaSport.com dari Kompas. "Saya beberapa kali menyampaikan dan mengklarifikasi bahwa tidak ada yang mengatakan bahwa (Persija juara) itu disetting," tambahnya. Kemudian Sholeh menjelaskan kalau kliennya hanya mengatakan kalau klub yang mendapatkan laga terakhir home patut dicurigai kalau itu merupakan settingan. "Gampang untuk melihat siapa-siapa (klub) yang mendapatkan laga terakhir home. Itu yang patut diduga disetting, jadwal pertandingannya yang bisa disetting," ujarnya. Dengan adanya tuntutan dari pihak Persija agar Vigit Waluyo minta maaf atas tudingan Persija juara setinggan, Sholeh tidak akan melakukannya. #persija #jakarta #persijajakarta #vigit #waluyo #vigitwaluyo #pssi #somasi #jakmania #thejakmania

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P