Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Mitra Kukar Curi Poin di Markas Perseru pada 32 Besar Piala Indonesia

By Estu Santoso - Minggu, 27 Januari 2019 | 19:47 WIB
Laga Perseru vs Mitra Kukar untuk 32 besar Piala Indonesia 2018, 27 Januari 2019. (FACEBOOK.COM/PERSERUSERUI1969/)

BOLASPORT.COM – Taji klub yang baru saja terdegradasi pada Liga 1 2018, Mitra Kukar masih ada saat menjalani laga 32 besar Piala Indonesia 2018 di markas Perseru Serui, Minggu (27/1/2019).

Mitra Kukar mencuri satu poin saat menahan tanpa gol tuan rumah Perseru Serui pada leg pertama 32 besar Piala Indonesia 2018.

Kekuatan Mitra Kukar pada laga terbaru Piala Indonesia 2018 ini tak beda jauh dari saat mereka bertarung pada Liga 1 2018.

Baca Juga : Persib Bandung Tak Menang, Miljan Radovic: Kami Bermain Bagus

Mereka hanya minus pemain asing saat dijamu Perseru.

Skuat dengan julukan Naga Mekes itu menurunkan para pemain berpengalaman mereka.

Baca Juga : Kiper Kelahiran Bandung Tampil Istimewa, Persib Ditahan Persiwa

Jadi, Perseru yang sudah ditinggal sejumlah pilar mereka musim lalu kesulitan.

Mitra Kukar turun dengan kekuatan komplet mulai dari kiper sampai lini depan.

Baca Juga : Dua Pekan Liga Myanmar 2019, Produktifnya Striker yang Gagal ke Persib

Mereka memainkan kiper Geri Mandagi lalu ada bek berpengalaman Dedi Gusmawan yang juga jadi kapten.

Mitra Kukar juga memainkan M Bachtiar, Anindito Wahyu Erminarno, Arif Suyono, sampai Aldino Herdianto.

Baca Juga : Musim 2019 Belum Mulai, Klub Thailand Ditinggal Pelatih asal Barcelona

Sementara itu, Perseru dimotori kapten Arthur Bonai dan pemain asal Paraguay, Silvio Escobar.

Hasil imbang tanpa gol ini menguntungkan Mitra Kukar yang jadi tuan rumah pada leg kedua.

Baca Juga : Tambah Satu Striker, Klub Liga Belgia Ini Koleksi Enam Pemain Jepang

Mitra Kukar hanya butuh menang 1-0 saja untuk melaju ke 16 besar Piala Indonesia 2018.

Baca Juga : Efek Piala Dunia Rugbi 2019, Klub Liga Jepang Ini Harus Pindah Stadion

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Persija Jakarta sebelumnya menuntut Vigit Waluyo untuk meminta maaf, terkait pernyataan yang menyebut kalau Macan Kemayoran juara settingan di Liga 1 2018. Namun Vigit Waluyo melalui kuasa hukumnya yaitu Mohammad Sholeh, mengklarifikasi kalau kliennya tidak pernah menyebut nama Persija Jakarta secara gamblang. Sholeh menjelaskan kalau Vigit hanya mengatakan bahwa kompetisi Liga Indonesia dan pengundian jadwal pertandingan itu bisa disetting. "(Jadwal pertandingan) itu yang bisa disetting. (Vigit Waluyo) tidak mengatakan bahwa Persija itu juara settingan, itu tidak ada," ucap Sholeh dilansir BolaSport.com dari Kompas. "Saya beberapa kali menyampaikan dan mengklarifikasi bahwa tidak ada yang mengatakan bahwa (Persija juara) itu disetting," tambahnya. Kemudian Sholeh menjelaskan kalau kliennya hanya mengatakan kalau klub yang mendapatkan laga terakhir home patut dicurigai kalau itu merupakan settingan. "Gampang untuk melihat siapa-siapa (klub) yang mendapatkan laga terakhir home. Itu yang patut diduga disetting, jadwal pertandingannya yang bisa disetting," ujarnya. Dengan adanya tuntutan dari pihak Persija agar Vigit Waluyo minta maaf atas tudingan Persija juara setinggan, Sholeh tidak akan melakukannya. #persija #jakarta #persijajakarta #vigit #waluyo #vigitwaluyo #pssi #somasi #jakmania #thejakmania

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P