Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pelatih Chelsea, Maurizio Sarri, menyebut dirinya sebagai "pemimpi" dan meminta The Blues sabar menghadapi dirinya dan metode yang dipakainya karena dia tidak memiliki rencana untuk mengubah pendekatan.
Kekalahan 0-4 dari Bournemouth, Rabu (30/1/2019), adalah hasil terburuk Chelsea di Liga Inggris dalam 22 tahun terakhir.
Taktik Maurizio Sarri dipertanyakan dan hubungannya dengan para pemain pun diduga menjadi semakin tegang. Pemain Chelsea disebut-sebut sudah beberapa kali protes terhadap cara Sarri menggelar latihan tim.
Dia misalnya, memerintahkan tim berlatih pada pagi hari sementara Chelsea menghadapi jadwal pertandingan pada sore hari.
Formasi 4-3-3 dengan Jorginho sebagai playmaker di lini tengah juga terus dikritik media Inggris.
Akan tetapi, Maurizio Sarri menegaskan dia tidak akan melakukan perubahan terhadap pendekatan yang dilakukannya di Chelsea.
Dia mengambil contoh Juergen Klopp, yang menghadapi periode sulit pada awal masa kepelatihannya di Liverpool namun sekarang bisa membawa The Reds berada di jalur juara.
Baca Juga : Ruud Gullit: Chelsea Tak Butuh Striker Seperti Gonzalo Higuain
"Saya ingin mengingat bahwa pada musim pertama Klopp, Liverpool berada di papan tengah (finis di posisi ke-8 pada musim 2015-2016)," kata Sarri seperti dikutip Bolasport.com dari Independent.
"Saya seorang pemimpi, saya ingin memainkan sepak bola saya," ujarnya lagi.
"Mengapa perlu ada rencana cadangan? Saya ingin melakukan rencana A dengan baik. Saya tidak ingin mengubah sesuatu yang pada saat ini tidak berjalan sempurna. Pertama-tama, saya ingin melihat sepak bola saya dimainkan dengan bagus, baru kemudian kami bisa mengubah sesuatu."