Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Li Ning, perusahaan pakaian dan perangkat olahraga asal China, mencatat rekor sponsor olahraga non-kriket di India. Hal ini tidak lepas dari perjanjian sponsor dengan dua pebulu tangkis negara tersebut.
Li Ning mencapai persetujuan sponsor dengan dua atlet bulu tangkis India, Pusarla Venkata Sindhu (tunggal putri) dan Kidambi Srikanth (tunggal putra).
Baca Juga : Sempat Kecewa Dikalahkan Jonatan, Kidambi Fokus Perbaiki Performa
Kontrak dengan Srikanth mencapai 350 juta rupee untuk durasi 4 tahun. Adapun kontrak dengan Sindhu terindikasi mencapai 1 miliar rupee, yang mendekati jumlah kontrak yang dikeluarkan Puma untuk pemain kriket Virat Kohli.
Perjanjian sponsor ini tidak lepas dari fakta bahwa India adalah pasar terbesar kedua untuk Li Ning, selain China.
"India adalah pasar kedua Li Ning setelah China. Dalam waktu enam bulan, kami akan masuk ke India secara masif," kata Mahender Kapoor, direktur Sunligh Sports, perusahaan partner distribusi Li Ning di India.
Kontrak sponsor dengan Sindhu dan Srikanth bukan strategi marketing perdana Li Ning.
Li Ning sebelumnya juga sudah menandatangani perjanjian sponsor dengan Asosiasi Olimpik India dan menjadi sponsor kontingen India pada Olimpiade Rio 2016, serta Commonwealth Games, dan Asian Games pada 2018.
Baca Juga : Marcus/Kevin Jadi Contoh Pemain yang Kualitas Latihannya Terbaik
Namun, Li Ning tidak hanya berhenti di pasar perangkat bulu tangkis meskipun 90 persen penjualan mereka di India datang dari penjualan perangkat olahraga tepok bulu itu.
"Di India, Li Ning memang secara agresif mendorong perkembangan di penjualan peralatan bulu tangkis. Nantinya kami juga akan bersaing dengan Nike dan Adidas di kategori pakaian olahraga," ujar Kapoor.
Li Ning menargetkan bisa menjadi merek pakaian olahraga terdepan di India dalam dua tahun, dengan keuntungan dari peralatan bulu tangkis yang nantinya hanya tinggal 10 persen.
"Produk kami yang lain seperti sepatu lari hanya dijual di Amazon, sementara kami mengetes pasar untuk memahami permintaan konsumen dan kesempatan di pasar," ucap Kapoor.