Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Asisten pelatih tunggal putri Indonesia, Minarti Timur, mengatakan bahwa para pemain di sektor tersebut kurang sosok panutan untuk bisa tampil ngotot mengejar kemenangan di lapangan.
Para pemain tunggal putri Indonesia akan turun pada tiga turnamen internasional, yaitu Barcelona Spain Masters 2019, German Open 2019, dan All England Open 2019.
Baca Juga : Andik Vermansah Bangga dengan Prestasi Persebaya Surabaya U-17
Ditemui BolaSport.com di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Selasa (12/2/2019), Minarti Timur mengatakan bahwa aspek yang secara umum butuh ditingkatkan oleh Fitriani dkk adalah aspek fisik dan sikap menolak menyerah di lapangan.
Namun, mereka kekurangan sosok senior di nomor tunggal putri yang bisa memberikan contoh.
"Di tunggal putri tidak ada panutan sesudah ditinggalkan pemain seperti Lindaweni Fanetri atau Bellaetrix Manuputty. Para pemain di Pelatnas ini kan masih muda-muda, jadi belum ada yang bisa dicontoh dari aspek disiplin, motivasi, dan tidak mau kalah di lapangan. Yang dijadikan contoh ya yang di lapangan," kata Minarti.
View this post on Instagram5 pemain Persija dikabarkan absen lawan Newcastle Jets hari ini. . #persija #persijaday
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on
"Kalau lihat sosok seperti Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo, atau mungkin Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir yang pantang menyerah sampai poin terakhir. Mereka harus bisa meniru itu," ucapnya melanjutkan.
Di sisi lain, Minarti tidak menampik bahwa pelan-pelan para pemain tunggal putri sudah mulai menunjukkan sedikit perubahan.
"Lama-lama sudah ada perubahan dan menunjukkan semangat juang. Hanya saja mungkin masih kurang," tuturnya.
Pada awal kalender kompetisi 2019, tunggal putri Indonesia menyumbang gelar juara melalui Fitriani dari turnamen Thailand Masters Super 300.