Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

2 Alasan dalam Keanehan Hukuman Gareth Bale Larangan Berlaga 12 Kali

By Thoriq Az Zuhri Yunus - Jumat, 15 Februari 2019 | 08:28 WIB
Winger Real Madrid, Gareth Bale, diadang pemain Atletico Madrid, Jose Gimenez, dalam laga pekan ke-23 Liga Spanyol di Stadion Wanda Metropolitano, 9 Februari 2019. (TWITTER.COM/REALMARID)

BOLASPORT.COM - Hukuman larangan berlaga yang mungkin akan diberikan kepada pemain Real Madrid, Gareth Bale, menimbulkan banyak tanda tanya.

Laga derbi kontra Atletico Madrid menjadi awal mula kasus Gareth Bale yang bisa membuat pemain Real Madrid itu dihukum hingga 12 laga.

Pada laga jornada ke-23 tersebut (9/2), Gareth Bale mencetak gol ketiga dan membuat Real Madrid menang 3-1.

Setelah mencetak gol, Bale kemudian melakukan selebrasi dengan menempelkan telapak tangan kiri di perpotongan siku kanan, sementara tangan kanannya digerakkan turun untuk menjepitnya.

 Baca Juga : Secercah Harapan dan Kemiripan Liverpool dengan Indonesia

Gestur ini di Spanyol biasa disebut dengan "Corte de Mangas", memiliki makna kasar, dan diarahkan ke para pendukung Atletico Madrid.

Pihak La Liga Spanyol kemudian menyelidiki hal ini dan mengatakan bisa menjatuhkan hukuman empat sampai 12 laga dilarang berlaga untuk Bale.

Meski begitu, kasus ini menuai banyak tanda tanya.

Pada awalnya pihak otoritas Liga Spanyol melaporkan hal ini ke Komite Kompetisi, sesuatu yang tak pernah terjadi sebelumnya.

Biasanya, langkah yang diambil pihak liga untuk kejadian semacam ini adalah melaporkan ke Komite Anti-kekerasan yang hampir semua kasusnya berujung pada sanksi denda, bukan larangan berlaga.

Tak hanya Real Madrid, pihak Federasi Sepak Bola Spanyol juga kaget dengan langkah La Liga yang belum pernah dilakukan sebelumnya.

Media Spanyol yang berbasis di Kota Madrid, Marca, mengatakan setidaknya ada dua alasan mengapa pihak otoritas Liga Spanyol melakukan langkah tak wajar ini.

Yang pertama adalah La Liga ingin menggunakan pemain Real Madrid untuk memberikan contoh kepada pemain lain.

Andai pemain dengan nama besar seperti Bale dan di klub besar, maka efeknya bisa didengar semua kalangan dan hal serupa tak akan terulang.

Sedangkan alasan kedua yang mungkin adalah karena adanya persaingan panas antara dua pria, Florentino Perez dan Javier Tebas.

Perez adalah Presiden Real Madrid yang kerap bertukar komentar panas dengan Presiden La liga, Javier tebas.

Kini Bale dan Real Madrid tinggal menunggu Carmen Perez sebagai satu-satunya orang yang bertugas dalam kasus Bale dan berhak memberikan hukuman kepada sang pemain.

Baca Juga : Viralnya Foto Blaise Matuidi dan Postingan Terbaik Hari Valentine

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P