Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Eks Pelatih PSM Makassar Buat Pengakuan Tentang Pengaturan Skor

By Deodatus Kresna Murti Bayu Aji - Jumat, 22 Februari 2019 | 16:11 WIB
Pelatih PSM Makassar, Pelatih PSM, Robert Rene Alberts, mengamati jalannya pertandingan saat timnya (japrit)

BOLASPORT.COM - Eks Pelatih PSM Makassar, Robert Rene Alberts, kembali buka suara terkait masalah sepak bola Indonesia khususnya isu pengaturan skor.

Dirinya mengunggah pernyataan di akun Instagram pribadinya, setelah PSM Makassar disebut oleh Wakil Ketua Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola, Brigjen Pol. Krishna Murti, merupakan klub pelit.

Baca Juga : AFC Rilis 26 Pemain PSM Makassar untuk Menghadapi Home United

Klub pelit tersebut diartikan tidak pernah menyogok perangkat pertandingan untuk melakukan praktik pengaturan skor.

Mendengar hal itu, Robert Rene Alberts sangat mendukung langkah Satgas Antimafia Bola dalam memberantas pengaturan skor.

"Bagus sekali melihat bertambahnya pembongkaran match-fixing (pengaturan skor) di Liga Indonesia selama 2 tahun belakangan dan ini semua mulai terkuak satu persatu dan saya sangat berharap supaya semua mafia sepakbola ditangkap dan keadilan ditegakkan," tulis Robert.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

It is good to notice that more and more about the matchfixings in the Indonesian leagues over the past 2 years is coming to the surface...and it is my sincere hope that all the football mafia will be caught and justice will prevail..I have been vocal about this subject and was punished by the pssi for several times...and now the truth reveals...let's all together strive for clean leadership in Indonesian football BAGUS sekali melihat bertambahnya pembongkaran match fixing ( pengat uran skor) di liga Indonesia selama 2 tahun belakangan..dan ini semua mulai terkuak satu persatu...dan says sangat berharap supaya semua mafia sepakbola ditangkap dan keadilan ditegakkan..saya lumayan menyurakan soal bal ini dan dihukum oleh PSSI beberapa kali karena saya terlalu vocal..ayo bersama sama membangun, tatatan yang bersih di sepakbola Indonesia Bagguussssssss

A post shared by robert rene alberts (@robertrenealberts) on

Robert bahkan mengaku sempat mendapatkan hukuman dari PSSI karena terlalu frontal dalam menyuarakan pengaturan skor.

"Saya lumayan menyurakan soal hal ini dan dihukum oleh PSSI beberapa kali karena saya terlalu vokal. Ayo bersama-sama membangun tatatan yang bersih di sepak bola Indonesia," tulisnya.

Manajemen PSM juga menanggapi pernyataan Brigjen Pol. Krishna Murti yang menyebut kalau Juku Eja merupakan tim pelit.