Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Legenda sepak bola Spanyol, Luis Milla menyebut Lionel Messi yang menjadi perbedaan kualitas antara Real Madrid dan Barcelona.
Dua raksasa Spanyol, Real Madrid dan Barcelona akan saling bertemu dua kali berturut-turut pekan ini.
Pertama, laga bertajuk el clasico ini akan dilaksanakan di Santiago Bernabeu, dalam partai leg kedua semifinal Copa del Rey, Rabu (27/2/2019) atau Kamis dini hari WIB.
Kedua, el clasico akan berlanjut di kompetisi Liga Spanyol, Sabtu (2/3/2019) atau Minggu dini hari WIB di tempat yang sama yakni Stadion Santiago Bernabeu.
Legenda sepak bola Spanyol yang pernah memperkuat keduanya, Luis Milla memprediksi tidak ada yang menjadi favorit dalam dua laga kali ini.
Baca Juga : Bursa Transfer - Pertarungan 'El Clasico' untuk Datangkan Lo Celso
Mantan pelatih timnas Indonesia itu percaya jika Lionel Messi-lah yang menjadi perbedaan kualitas antara Barca dan Madrid.
"Saya kira tidak akan ada favorit di antara keduanya, bahkan jika salah satunya punya penampilan yang lebih baik dalam beberapa laga terakhir," ujar Milla dilansir BolaSport.com dari Goal.
"Satu-satunya perbedaan substansial yang saya lihat adalah Messi," tambahnya.
Luis Milla lebih lanjut menjelaskan jika dukungan suporter bagi Real Madrid belum tentu menjadikan El Real diunggulkan.
Sebaliknya, Barca terlalu mengandalkan Messi dan tidak bermain sebagai tm untuk memenangkan pertandingan.
"Tuan rumah mungkin akan diuntungkan karena suporter mereka, ttetapi saya tak melihat mereka menjadi favorit. Madrid ada di bawah tekanan."
Baca Juga : Lionel Messi Membuat El Clasico Lebih Sulit untuk Real Madrid
"Madrid terlihat bagus di Camp Nou (leg pertama) atau di Wanda Metropolitano (saat lawan Atletico) tetapi kemudian mereka meragukan. Mungkin mereka terlalu memikirkan el clasico, dan tidak memikirkan Girona atau Levante," kata Milla.
"Sementara hal paling bagus soal Barcelona tentu saja Messi, ia bisa mengangkat tim. Pique dan Ter Stegen juga menunjukkan perfroma top. Tetapi masih saja, kedua tim harus meningkatkan permainan kolektif jika ingin memenangkan Liga Champions," tambahnya.