Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Jelang Piala Presiden 2019 di Markas Persib, Kepolisian Imbau Suporter Tak Bawa-bawa Politik

By Irfa Ulwan - Kamis, 28 Februari 2019 | 16:45 WIB
Silahturahmi Kapolrestabes Bandung dengan petinggi Persib dan bobotoh. Bandung akan kembali menjadi tuan rumah penyisihan Piala Presiden. (DOK-PERSIB.CO.ID)

BOLASPORT.COM - Persib Bandung akan kembali menjadi tuan rumah Piala Presiden. Jelang dimulainya gelaran tahun ini, Kepolisian Resor (Polres) Bandung mengimbau seluruh suporter untuk tidak membawa unsur politik ke dalam stadion.

Penyelenggaraan Piala Presiden 2019 ini memang berdekatan dengan pemilihan presiden (pilpres) 2019.

Oleh karenanya, untuk menjaga kondisivitas dan menghindari hal-hal tak terduga di luar urusan sepak bola, Polres Bandung tak ingin ada muatan politik selama penyelenggaraan di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung.

Pesan tersebut terutama ditujukan langsung kepada seluruh suporter yang bakal hadir, khususnya kepada Bobotoh selaku tuan rumah.

Baca Juga : Hadiah bagi Tim Juara Piala Presiden 2019 Bertambah, Begini Rinciannya 

Laga perdana di Grup A yang berisikan Persib, Persebaya Surabaya, Tira-Persikabo, dan Perseru Serui sendiri akan mulai berlangsung pada Sabtu (2/3/2019).

"Kami dari pihak keamanan meminta kepada semua pihak agar tidak membawa-bawa hal yang berkaitan dengan politik ke dalam dunia olahraga. Kita semua tahu jika ajang olahraga khususnya sepak bola harus jauh dari unsur politis. Tidak ada teriakan-teriakan berbau politik lagi," kata Kompol Warsito selaku Kepala Bagian Operasional (Kabagops) Polres Bandung.

Saat Persib menjamu Arema FC di ajang Piala Indonesia beberapa waktu lalu, terdengar ribuan suporter menyebut salah satu nama pasangan calon (paslon) presiden saat Ridwan Kamil, Gubernur Jawa Barat, tiba di stadion.

Baca Juga : Pelatih Timnas U-22 Indonesia Enggan Komentari Kisruh di PSSI

MUHAMMAD BAGAS/BOLASPORT.COM
Aksi pendukung Persib Bandung yang dikenal dengan Bobotoh saat memberi dukungan kepada timnya.

Warsito melanjutkan, hal-hal seperti itu berpotensi mengganggu kenyamanan sekaligus menodai nilai luhur dari sepak bola itu sendiri.

Dia mahfum bahwa politik merupakan hak seluruh warga negara, tetapi dia juga berharap semua pihak dapat lebih bijak soal menyuarakan aspirasi politiknya.

"Memang betul itu merupakan hak setiap warga negara. Tapi, mungkin sedikit tidak etis dan sebaiknya tidak dibawa di ajang olahraga," ujarnya, kutip BolaSport.com dari Persib.co.id.

Baca Juga : Beragam Permintaan Pemain Timnas U-22 Indonesia kepada Presiden, Jokowi: Cari Kesempatan

Di akhir penuturannya dalam kesempatan Rapat Koordinasi Pengamanan Piala Presiden 2019 di Mapolrestabes Bandung, Kamis (28/2) itu, Warsito berharap seruan ini dapat segera tersosialisasi.

Terutama kepada suporter akar rumput yang dinilai punya kekuatan saat berjumlah besar.

"Saya mewakili pihak keamanan meminta kepada semua koordinator atau ketua-ketua suporter bisa menyampaikan hasil dari rapat koordinasi ini. Semua agar pertandingan bisa terlaksana dengan baik, demi kebaikan bersama," ucapnya.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P