Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Simic kemudian diberi peringatan pertama dari tiga tingkatan peringatan di dalam pesawat.
Manajer Persija, Ardhi Tjahjoko sempat diminta untuk memberi pengertian kepada Simic.
Sempat terjadi upaya mediasi di dalam pesawat yang dilakukan oleh pramugara untuk membantu kedua belah pihak menyelesaikan kasus tersebut.
Baca Juga : Gusti Randa Lepas 'Baju' PSSI-nya saat Tangani Kasus Marko Simic
#BanggaSepakBolaKita Peran PSSI di Balik Kesuksesan Indra Sjafri Juarai Piala AFF U-22 2019 https://t.co/BBB99L7f89
— BolaSport.com (@BolaSportcom) February 28, 2019
"Simic hanya dikenakan warning pertama, terjadi saling maaf, dan Simic kembali ke kursinya," ucapnya lagi.
Yang masih menjadi pertanyaan di benak Gusti Randa, sebelum pesawat mendarat, secara tiba-tiba Simic mendapat peringatan terakhir.
Sebagai pengacara, Gusti menganggap ada missing link sejak adanya kesepakatan damai di atas pesawat.
"Nah, disini ada miss link yang perlu saya kejar kenapa kok tiba-tiba sebelum landing Simic dibacakan final warning card oleh pramugara," katanya.
Baca Juga : Anggota Exco PSSI Gusti Randa Dipercaya Jadi Komisaris PT LIB
Final warning card itu termasuk bagian dari manifest pesawat yang akan diserahkan kepada petugas bandara.
Otomatis, nama Simic sudah terdaftar sebagai "orang bermasalah" di pesawat dan menjadi tanggung jawab dari pihak berwenang.
"Karena itulah form yang berwarna kuning itu menjadi kesatuan dengan manifest pesawat sehingga ketika di terminal polisi langsung naik ke pesawat," ucapnya.
Di akhir, Gusti mengaku telah berkomunikasi langsung dengan Garuda Indonesia.
Nantinya, pada persidangan Simic pada 9 April 2019, dokumen tertulis dari kronologi di atas pesawat itu akan menjadi salah satu alat bukti.
Baca Juga : Kata Gusti Randa Usai Dipercaya Jadi Komisaris PT LIB oleh Klub Liga 1