Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Ketika Barcelona dan Real Madrid 'Merusak' Karier 5 Wonderkid

By Ade Jayadireja - Sabtu, 2 Maret 2019 | 09:00 WIB
Bojan Krkic saat beraksi bersama Stoke City (ade)

BOLASPORT.COM - Real Madrid dan FC Barcelona, dua raksasa Spanyol yang akan bentrok pada Sabtu (2/3/2019), punya sejarah panjang dalam 'merusak'pemain muda bertalenta.

Sudah banyak pemain berlabel wonderkid yang mendarat di Real Madrid atau FC Barcelona.

Namun, banyak pula dari mereka yang kariernya rusak akibat kekurangan jam terbang.

Pemain-pemain tersebut jarang diberi jatah tampil lantaran pelatih lebih percaya kepada bintang-bintang kelas dunia di skuat Blaugrana atau El Real.

Siapa sajakah mereka?

Baca Juga: Kritik Casemiro dan Kroos, Real Madrid Depak Pelatih Tim Muda

Baca Juga: Lionel Messi Kelelahan Melawan Real Madrid

1. IBRAHIM AFELLAY

Baca Juga : Cetak Gol Debut, Gelandang 18 Tahun AC Milan Merasa seperti Lionel Messi

Ibrahim Afellay gabung ke Barcelona pada 2011 dengan bermodalkan gelar Dutch Football Talent of The Year, penghargaan untuk pemain terbaik Belanda di bawah usia 21 tahun.

Digadang-gadang bakal jadi idola baru Barca, nyatanya ia hanya mencatatkan 35 penampilan dan dua gol selama empat tahun di Camp Nou.

Jalan Afellay menuju tim inti semakin sulit lantaran Barcelona mendatangkan dua penyerang kelas dunia dalam diri Luis Suarez dan Neymar.

Ditambah lagi, ada sosok Lionel Messi yang posisinya mustahil digeser.

Menumpuknya pemain berkualitas di lini depan membuat pria kelahiran Utrecht itu hengkang ke Stoke City pada 2015 dengan status bebas transfer.

2. ALEN HALILOVIC

Baca Juga: 5 Pemain yang Tak Pernah Bisa Didapat Real Madrid dan Barcelona

Dua tahun setelah kedatangan Afellay atau pada 2014, giliran Alen Halilovic yang datang ke Barcelona.

Usianya saat itu masih 18 tahun.

Ia diangkut dari Dinamo Zagreb ke tim muda Barcelona dengan mahar 2,2 juta euro (Rp 38 miliar).

Penyerang asal Kroasia itu diharapkan bisa mengikuti jejak Messi yang tampil fenomenal bersama skuat muda dan senior.

Kebetulan, Halilovic memang menyandang julukan Titisan Messi.

Kenyataan berkata lain. Halilovic kesulitan menggoyang dominasi trio Messi, Suarez, dan Neymar yang kala itu menjadi trisula paling tajam di Eropa.

Ia pun dijual ke Hamburger SV pada 2016 setelah hanya satu kali bermain untuk tim senior Barcelona.

Sebelum dilego, Halilovic sempat menjalani masa pinjaman di Sporting Gijon selama semusim.

Baca Juga : Twitter Barcelona Jual Kostum Lionel Messi dengan Sindir Luka Modric

3. MARTIN ODEGAARD

Baca Juga: Prediksi Line-up Man United Vs Southampton - Penuh Galau Jelang PSG

Bocah Ajaib dari Norwegia, demikian orang-orang menjuluki Martin Odegaard.

Ia pindah dari Strømsgodset ke tim muda Madrid pada 2015 atau saat masih berumur 18 tahun.

Baru tampil satu kali bareng skuat senior, gelandang serang berpostur 178 cm itu sudah dipinjamkan ke Heerenveen di Liga Belanda.

Baca Juga: Musim 2019, Pemain Brasil Buat Liga 1 dan Liga Super China Kompak

Sulit bagi sang wonderkid untuk mendapatkan slot di tim senior karena pelatih Zinedine Zidane lebih condong memainkan Isco atau James Rodriguez secara bergantian.

Saat ini Odegaard juga masih menjalani masa 'sekolah' di Negeri Kincir Angin, tepatnya bersama Vitesse.

Andai diberikan kesempatan lebih banyak di tim utama, mungkin saja sekarang Odegaard bisa bersinar.

4. NICOLAS ANELKA

Baca Juga: Alessandro Del Piero Bakal Kunjungi Jakarta, Surabaya, dan Bali

Pada 1999, satu striker muda berumur 20 tahun mendarat di Madrid setelah dibeli dari Arsenal.

Sosok tersebut adalah Nicolas Anelka.

Kisah Anelka bersama El Real tak bertahan lama, hanya satu tahun.

Ia membukukan tujuh gol dari 31 penampilan selama mengenakan seragam Madrid.

5. BOJAN KRKIC

Baca Juga : Timnas U-22 Indonesia Dapat Keuntungan pada Laga Pertama Kualifikasi

Dalam usia 17 tahun dan 19 hari, Bojan Krkic memecahkan rekor sebagai pemain termuda yang bermain untuk Barcelona di Liga Spanyol.

Momen tersebut terjadi ketika ia turun dalam duel melawan Osasuna, 16 September 2007.

Jebolan La Masia digadang punya masa depan cerah.

Baca Juga: Pekan Kelima Liga Malaysia 2019, Tugas Berat Diemban Saddil Ramdani

Namun, ternyata nasibnya berubah sejak tampuk kepelatihan berpindah dari Frank Rijkaard ke Pep Guardiola.

Ia mulai mengalami penurunan menit bermain.

Setelah mengukir 163 penampilan dalam kurun waktu empat tahun, Bojan lantas dijual ke AS Roma.

Baca Juga: Warning untuk Timnas U-22 Indonesia, Thailand Dimanja dan Makin Kuat

Bojan sempat kembali ke Barcelona pada musim 2013-2014, tetapi justru semakin tenggalam.

Pemilik gelar Pemain Terbaik Piala Eropa U-21 edisi 2007 itu dilego lagi pada musim berikutnya, kali ini ke Stoke City.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

Timnas U-22 Indonesia masih memiliki target untuk tahun ini. #timnasindonesia #timnas #timnasu22

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P