Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Stapac Jakarta membuktikan kedigdayaan mereka pada IBL Pertamax 2018-2019 dengan menjadi tim pertama yang melaju ke babak final.
Tiket menuju ke final digenggam Stapac Jakarta setelah menundukkan Pacific Caesar Surabaya pada gim kedua dengan skor 81-75 di Gelanggang Mahasiswa Soemantri Brodjonegoro (GMSB), Kuningan, Jakarta Selatan, Sabtu (9/3/2019).
Sebelumnya, pada gim kesatu, Stapac mengalahkan Pacific Caesar dengan skor 87-66.
Kendati sudah lolos ke final dan kian dekat dengan gelar juara, pelatih kepala Stapac Jakarta, Giedrius Zibenas, menilai timnya tak layak memenangi gim kedua.
Di mata Zibenas, para pemain Stapac tidak menuruti game plan yang sudah dia rancang.
"Mohon maaf kepada para suporter, aktor-aktor saya bermain jelek. Mereka sudah menunjukkan bahasa tubuh kurang bagus sejak sebelum pertandingan," ucap Zibenas yang dilansir BolaSport dari IBL.
Saking kesalnya dengan perilaku anak-anak didiknya, Zibenas sampai tidak mengambil time-out selama paruh akhir laga dimainkan.
"Buat apa saya ambil time-out jika pemain tidak mendengarkan apa yang saya mau?" tutur pelatih asal Lithuania itu.
Di luar kekecewaan sang pelatih, performa dua pemain impor Stapac Jakarta yakni Kendal Yancy dan Savon Goodman tetap tak bisa dipandang sebelah mata.
Baik Yancy maupun Goodman sama-sama membukukan double-double pada laga tersebut.
Yancy mencetak 27 poin dan 10 rebound, sedangkan Goodman menyumbang 11 poin dan 10 rebound.
Baca Juga : IBL Pertamax 2018-2019 - Satria Muda Rebut Gim Pertama Semifinal
Dari kubu Pacific Caesar, pemain asing Qa'rrahan Calhoun juga membuat double-double hasil dari 34 poin dan 18 rebound.
Namun, hal itu tidak cukup untuk menyelamatkan Pacific Caesar dari jurang kekalahan.
"Anak-anak sudah berjuang luar biasa. Terima kasih pula kepada para suporter. Tujuan kami (pada semifinal) hanya dua, lebih baik dan memberi 100 persen," ucap pelatih kepala Pacific Caesar Surabaya, Kencana Wukir.
"Pada kuarter terakhir, mungkin ada salah saya sebagai pelatih. Terlambat melakukan time-out ketika lawan mengejar (perolehan poin)," kata pelatih yang akrab disapa Kiki itu.
Sementara itu, Satria Muda Pertamina Jakarta dan NSH Jakarta harus melakoni gim ketiga untuk menentukan pemenang laga semifinal.
Pada gim kedua yang juga digelar di GMSB kemarin malam, Satria Muda Pertamina tumbang dengan skor 73-81.
Sebelumnya, pada gim kesatu, skuat Youbel Sondakh itu mampu mengatasi NSH dengan skor 81-62.