Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Federasi Sepak Bola Dunia, FIFA, diduga menerima suap dengan nominal fantastis agar menyerahkan mandat tuan rumah Piala Dunia 2022 kepada Qatar.
Dilansir BolaSport.com dari laman Daily Mail, surat kabar yang berbasis di Kota London, The Times, melakukan investigasi atas dugaan tindakan suap yang dilakukan Qatar kepada FIFA.
Qatar disebut menyogok FIFA agar dimenangkan dalam pemilihan tuan rumah Piala Dunia 2022 yang diadakan pada 2010.
Dalam dokumen yang diteliti The Times, stasiun televisi lokal, Al Jazeera, Qatar mau menyerahkan dana sebesar 100 juta dolar AS (sekitar Rp1,4 triliun) kepada FIFA, jika ditunjuk untuk menghelat gelaran empat tahunan tersebut.
Baca Juga: Sejarah Hari Ini - Bantai Jepang, Korsel Tatap Debut di Piala Dunia
Tindakan itu tentu melanggar aturan, terlebih Al Jazeera dimiliki oleh Emir Qatar (Raja), Sheikh Hamad bin Khalifa Al Thani.
Kode etik FIFA menyebut bahwa negara yang ingin menyelenggarakan Piala Dunia dilarang memberikan penawaran keuntungan finansial kepada petinggi federasi sehubungan dengan pemungutan suara.
Namun, pelanggaran ini dipercaya tak akan terjadi tanpa campur tangan Sepp Blatter dan Jerome Valcke, yang kala itu mereka masing-masing menjabat sebagai Presiden dan Sekretaris Umum FIFA.
Mereka ditengarai menjadi otak yang turut menandatangani kesepakatan dengan Al Jazeera, seminggu setelah Qatar diumumkan sebagai tuan rumah Piala Dunia 2022.
Baca Juga : Hasil Drawing Piala Dunia U-20 2019, 2 Penakluk Timnas Indonesia Terpisah
Investigation reveals Qatar offered $400m to Fifa for lucrative TV deal with a promise of $100m if Qatar was awarded 2022 World Cup tournament https://t.co/A0l19xeOLQ pic.twitter.com/7JKefxHMYU
— Arab News (@arabnews) March 10, 2019
Bahkan, tiga tahun setelah negara Arab itu memenangkan tender (2013), media yang juga berbasis di Qatar, beIN Media, juga ikut "menyogok" FIFA dengan nominal 480 juta dolar AS (sekitar Rp6,8 triliun).
Langkah yang dilakukan beIN Media diyakini sebagai bentuk kekhawatiran jikalau Qatar tidak jadi ditunjuk sebagai host Piala Dunia.
Apabila dijumlah secara keseluruhan, ada total 1 miliar dolar AS (sekitar Rp14,2 triliun) dari Qatar yang diklaim The Times masuk ke rekening FIFA.
Salah satu juru bicara beIN menyangkal bahwa tindakan pihaknya sebagai salah satu pemegang hak siar Piala Dunia 2022 merupakan hal yang menyalahi aturan.
"Penyelidikan telah dilakukan secara menyeluruh dan tidak ditemukan kesalahan mengenai keterlibatan kami."
Baca Juga: VIDEO - Kolektor Asal Italia Punya 25 Ribu Tiket, Salah Satunya dari 1930
Sementara itu, FIFA memilih bungkam untuk sementara terhadap tuduhan ini.
Di sisi lain, keputusan untuk menunjuk Qatar sebagai penyelenggara Piala Dunia sebelumnya mendapat tentangan keras.
Kerajaan yang bakal menjadi negara timur tengah pertama penghelat Piala Dunia itu dikhawatirkan belum memiliki infrastruktur memadai untuk mengadakan salah satu kompetisi olahraga terbesar di dunia.
Ada juga kekhawatiran mengenai suhu udara di Qatar yang diprediksi bakal tidak bersahabat untuk memainkan sepak bola.
Sebagai langkah preventif, FIFA akhirnya memindah jadwal Piala Dunia 2022 guna dilangsungkan pada November dan Desember, ketika suhu di Qatar tidak terlalu tinggi.
Menurut Norwegian Meteorological Institute, suhu Kota Doha pada November-Desember berkisar antara 19,2-29,5 derajat celsius.