Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Perhelatan All England Open 2019 memang telah usai. Turnamen elite tersebut pun ditutup dengan hasil manis atas gelar juara ganda putra yang diraih oleh Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Kendati demikian, teka-teki yang dinantikan oleh para penggemar bulu tangkis tanah air masih belum terjawab.
Teka-teki tersebut tidak lain adalah kepastian sosok pelatih tunggal putri Indonesia.
Baca Juga : Hasil Final All England Open 2019 - Juara, Kento Momota Ukir Sejarah
Ya, sejak Januari 2019, pihak PBSI sempat mengatakan bahwa telah mengantongi satu nama yang bakal melatih para srikandi bulu tangkis Indonesia.
Sosok tersebut pun bakal didapuk menjadi pelatih kepala nomor tunggal putri Indonesia.
Adapun Minarti Timur yang selama ini mendampingi Fitriani dkk di lapangan, berstatus sebagai asisten pelatih tunggal putri.
Dilansir dari Kompas.com, pihak PBSI sempat menyatakan akan mengumumkan nama sosok pelatih tersebut pada gelaran turnamen All England Open 2019.
"Intinya tinggal pengumuman saja. Sekarang sudah ada namanya, sudah matang. Kira-kira persentasenya sudah 95 persen," tutur Susy dikutip dari Kompas.com (14/1/2019).
Kala itu Susy juga sempat menyatakan bahwa sosok calon kepala pelatih nomor tunggal putri tersebut akan berasal dari luar pelatnas.
Akan tetapi, hingga turnamen All England Open 2019 telah usai, belum ada tanda-tanda atau pengumuman terkait sosok pelatih kepala tunggal putri Indonesia.
Baca Juga : Kabar Terbaru, Ahsan/Hendra Tetap Akan Ikuti Swiss Open 2019
Publik pun kini semakin menunggu.
Hal tersebut dapat dimaklumi, sebab saat ditemui oleh BolaSport.com di pelatnas Cipayung (14/2/2019), Susy memang telah mengatakan bahwa pengumuman tersebut ditunda.
Kemungkinan pengumuman tersebut bakal diumumkan setelah All England Open 2019 bergulir.
Hal ini merujuk pada kode etik yang dijunjung tinggi oleh PBSI.
Sebab PBSI berusaha untuk memastikan bahwa perekrutan sosok kepala pelatih tersebut tidak akan menemui masalah di kemudian hari.
"Kenapa diundur? Karena ada beberapa kode etik," ujar Susy kepada BolaSport.com di hall pelatnas, Cipayung, Jakarta.
Baca Juga : Hasil Final All England Open 2019 - Chen Gagalkan Hat-trick Tai
"Setelah All England baru kami umumkan. Sudah ada deal, tetapi secara kode etik kami belum umumkan dulu," ucap Susy.
Keputusan tersebut dinilai sebagai pilihan terbaik sebab PBSI ingin berhati-hati dan tidak menimbulkan masalah baru dengan pihak lain.
"Ketika sosok ini sudah kami putuskan sebagai pelatih, ternyata dia sudah merangkap di tempat lain. Kalau kode etik, saya juga harus menjaga kepercayaan karena pertemanan," kata peraih medali emas Olimpiade 1992 tersebut.
"Baik di sini maupun di tempat lain. Kami sudah berkomitmen tidak mau memberitahukan dulu. Jika saya membocorkan, ini akan menjadi kendala," ujarnya.
Di sisi lain, pada Susy pun juga sempat menyatakan bahwa status tentang pelatih tidak akan terlalu mempengaruhi program latihan tunggal putri.
Sebab semua pihak dalam kepelatihan saling bekerja sama sebagai sebuah tim.
Keren, Kiper Satu Negara di Pasifik Barat Ini Pakai Produk Indonesia https://t.co/tNvxQYtuLW
— BolaSport.com (@BolaSportcom) March 11, 2019