Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Perkembangan cedera dan keinginan kembali ke timnas disampaikan Syahrian Abimanyu dalam wawancara eksklusif bersama BolaSport.com.
Syahrian Abimanyu masih menjalani proses pemulihan cedera Anterior Cruciate Ligament (ACL) yang dialami pada 6 November 2018.
Gelandang Madura United asal Banjarnegara, Jawa Tengah, itu menceritakan perkembangan tahapan pemulihan cedera yang hampir rampung.
Selain perkembangan pemulihan cederanya, gelandang yang sempat menimba ilmu di klub Spanyol, Levante, itu mengutarakan keinginan untuk bisa segera bermain.
Tak hanya dengan skuat Sape Kerrab, Abimanyu memiliki tekad kuat untuk bisa kembali dipanggil dari timnas U-23 Indonesia yang berlaga di kualifikasi Piala Asia U-23 2020 dan SEA Games 2019.
Baca Juga : Indra Sjafri Sudah Punya 22 Pemain Timnas U-23 Indonesia untuk Piala Asia
Berikut hasil lengkap wawancara eksklusif tim BolaSport.com bersama Syahrian Abimanyu di Hotel Sahid Rich, Yogyakarta, Selasa (12/3/2019):
Bagaimana perkembangan cedera ACL Syahrian Abimanyu?
Alhamdulillah sekarang sudah tahap 3. Sudah fase 3 itu sudah masuk tahap-tahap akhir juga paling tinggal penguatan lagi dan udah mulai jogging juga.
Kapan kira-kira bisa mulai kembali bermain?
Dokter sama fisioterapi bilang mungkin akhir Mei atau Juni awal.
Banyak pemain yang cedera panjang kemudian susah mengembalikan kepercayaan diri. Menurut Abimanyu bagaimana?
Kalau saya sih, ya, saya bersyukur masuk di Madura United banyak yang bantu juga. Sudah banyak kenal juga dari kecil jadi mungkin nggak terlalu sulit. Orang-orang yang bantu juga orang-orang yang terbaik.
Menurut Abi, lebih sulit mengembalikan kondisi fisik atau mental?
Kondisi mental, karena kalau mental dan psikis kan jadi suka kebayang-bayang kalau ada orang loncat atau apa gitu.
Baca Juga : EKSKLUSIF BolaSport - Marc Klok Mendobrak Budaya Naturalisasi di Indonesia
Apakah ada perasaan takut atau trauma pascacedera?
Kalau itu pasti ada, kata dokter juga memang normal lah namanya orang cedera panjang juga nanti kalau sudah main lagi ya hilanglah sedikit-sedikit.
Siapa yang berperan di balik pemulihan cedera Syahrian Abimanyu?
Banyak itu, ada dokter ada fisioterapi juga, Mas Rudi, yang kerja di Madura United ini.
Apa alasan yang melatarbelakangi Abimanyu untuk pindah dari Sriwijaya FC ke Madura United?
Awalnya sudah lama sih sebenarnya pas Piala AFF U-19 2018 di Sidoarjo itu sudah sempat kontak, cuma masih ada kontrak sama Sriwijaya. Kebetulan kemarin Sriwijaya degradasi terus saya boleh minta surat keluar dari Sriwijaya.
Madura United yang kontak pertama dan kebetulan lagi fisio yang menangani lutut saya itu pindah kerja di Madura sekarang. Dulu di tempat Rumah Sakit Royal Progress (tempat operasi Abimanyu) itu dia bekerja di situ dan sebulan lalu dia pindah ke Madura United jadi ya sudah tahu kaki saya.
Syahrian Abimanyu dua kali bergabung dengan tim yang juga diperkuat ayahanda (Rasiman), apakah ada bujukan dari ayah dalam memilih tim?
Tidak ada bujukan dari ayah saya. Malah Pak Haruna (Manajer Madura United, red) yang telepon langsung, Ayah santai-santai saja (terima saja).
Apakah ada kesulitan bagi Abimanyu bermain di bawah pengawasan ayah sendiri?
Tidak, kalau kami sudah profesional aja di luar dan di dalam lapangan, sudah kayak adik kakak lah.
Apakah Syahrian Abimanyu yakin bisa bersaing dengan pemain tengah Madura United seperti Zah Rahan, Slamet Nurcahyono, hingga Zulfiandi?
Insyaallah, karena memang tidak sama persis juga sama mereka posisinya. Mas Slamet (Nurcahyono, red) sama Zah (Rahan, red) itu lebih ke (posisi) nomor 10, lebih attacking. Sedangkan Zulfiandi lebih ke nomor 6 (gelandang bertahan). Kalau saya lebih ke nomor 8 di box-to-box, jadi ya harus yakin.
Insyaallah ajalah yang penting sembuh dulu.
Apakah Abimanyu merasa tertekan bermain dengan pemain-pemain bintang di Madura United?
Tidak sih, soalnya ini tahun kedua juga. Tahun lalu, di Sriwijaya juga awal-awalnya begitu, isinya juga pemain-pemain yang sudah punya nama semua. Sekarang sudah lebih rileks dan sudah banyak yang membantu juga.
Siapa pemain Madura United yang dianggap sebagai mentor bagi Abimanyu?
Hampir semua sih, cuma yang lebih sering bercanda ya Mas Guntur itu, bercanda terus.
Apa posisi bermain yang ideal untuk Abimanyu?
Saya, (posisi) nomor 8 lah. Kan ada posisi nomor 6, 8, dan 10, nah saya nomor 8.
Siapa pemain idola di Madura United dan luar negeri?
Di Madura, Zah Rahan. Kalau di luar negeri, Xavi Hernandez.
Bagaimana tanggapan Abimanyu terhadap prestasi timnas U-22 Indonesia yang meraih gelar juara Piala AFF U-22 2019?
Ya pastinya senang, selamat buat teman-teman semua. Saya kira mereka layak juga untuk juara karena sudah kerja keras, saya tahu bagaimana latihannya juga.
Semoga nanti Kualifikasi Piala Asia U-23 2020 dan SEA Games bisa meraih hasil maksimal.
Adakah perasaan iri dari Abimanyu dengan prestasi yang diraih teman-teman timnas U-22 Indonesia?
Bukan iri sih, lebih kayak gatal ingin bermain gitu. Cuma ya sudah biasa, sudah jalannya kayak begini, senanglah mereka bisa juara.
Apa pesan Indra Sjafri kepada Abimanyu setelah momen juara Piala AFF U-22 2019?
Coach Indra cuma terakhir bilang pelan-pelan, sabar, jangan buru-buru. Yang penting bisa kembali maksimal lagi kata dia.
Setelah cedera, Apakah Syahrian Abimanyu masih optimistis bisa dipanggil timnas U-23 Indonesia?
Insyaallah optimistis, yang penting maksimal dulu terus bisa dapat menit bermain juga di Madura United, untuk itu (timnas U-23 Indonesia, red) paling target SEA Games lah untuk bisa lolos lagi.
Seberapa dekat Syahrian Abimanyu dengan mantan pelatih timnas Indonesia, Luis Milla?
Tidak dekat-dekat banget, cuma karena saya kebetulan bisa bahasa dia (Spanyol, red), jadi bisa saling mengerti aja. Kemudian, karena sering berbincang juga di lapangan, kebetulan asisten dia (Miguel Gandia, red) juga dekat dengan yang mengurus kami di Spanyol dulu. Jadi sama Miguel itu dekat, ya cuma biasa aja.