Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kurang afdal rasanya jika berbicara mengenai Lao Toyota tanpa menyinggung pemain asing mereka asal Jepang, yakni Kazuo Honma.
Lao Toyota adalah klub Laos yang akan menjadi tamu PSM Makassar pada laga fase kedua Grup H Piala AFC 2019.
Buat PSM Makassar, mereka akan memainkan laga kandangnya itu, tetapi dengan rasa tandang karena duel diselenggarakan di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, Rabu (13/3/2019).
BolaSport.com sempat menemui kapten sekaligus top scorer sepanjang masa Lao Toyota, yakni Kazuo Honma di sela-sela konferensi pers antara PSM dan tamunya di Hotel Lor-In, Sentul, Bogor, Selasa (12/3/2019).
Totalnya, 58 gol di Liga Laos sudah digelontorkan pemain berusia 38 tahun itu untuk Lao Toyota.
Jangan kaget dulu dengan titel top scorer sepanjang masa yang disandang Kazuo Honma.
Itu wajar terjadi karena Lao Toyota adalah klub yang baru dibentuk selama kurang lebih lima tahun pada 2013 silam.
Sementara itu, Kazuo Honma merupakan pemain yang sudah menjadi bagian sejak Januari 2014 bersama jawara Lao Premier League 2018 (kasta tertinggi sepak bola Laos).
Lao Toyota masih bermain di Vientiane Capital League 1 2013 pada tahun pertama terbentuknya klub itu.
Baca Juga : PSM Vs Lao Toyota - Misi Tim Tamu Mengharumkan Sepak Bola Laos
Meski begitu, capaian dia tak bisa dianggap remeh mengingat ketajaman itu langsung bisa ditunjukkannya sejak pertama kali gabung dan masih konsisten hingga saat ini.
Soal prestasi di kompetisi lokal, Lao Toyota mampu menggebrak atas keberhasilan mereka menjadi juara tiga kali pada musim 2015, 2017, dan 2018.
Meskipun tak menjadi juara pada 2014 dan 2016, mereka mengakhiri musim sebagai runner-up pada kompetisi yang telah bergulir sejak 1990 itu.
Sayangnya, pada ajang kontinental, tepatnya Piala AFC, Lao Toyota belum bisa berbicara banyak.
Baca Juga : Piala AFC 2019 - Comeback, Persija Bawa Pulang 3 Angka dari Myanmar
Klub yang kini dilatih Jun Fukuda itu selalu gagal melaju dari babak grup sejak keikutsertaan mereka di Piala AFC mulai musim 2015.
Pada 2015 dan 2016 mereka hanya menjadi juru kunci Grup H. Dua edisi selanjutnya, mereka tertahan pada babak kualifikasi musim 2017 dan 2018.
Berikut jawaban Kazuo Honma soal kesulitan timnya bersaing pada turnamen level Asia.
Tim Anda mendominasi sepak bola di Laos, tetapi selalu kesulitan di Piala AFC, apa perbedaan Piala AFC dan kompetisi di Laos?
Perbedaannya sangat jauh, karena (Piala) AFC mungkin seperti di Eropa itu setingkat Europa League.
Levelnya tentu lebih tinggi dibanding kompetisi lokal kami, semuanya sepakat soal ini. Ya itu pendapat saya, bagaimana menurut Anda?
Ya ini sangat sulit, kompetisi liga profesional kami pun baru dimulai, tetapi oke, kami terus berkembang terutama pemain muda tapi masih berbeda levelnya.
Pemain kelahiran 1980 itu punya karier yang menarik, yakni tak pernah bermain secara profesional di kampung halamannya sendiri.
Dia justru mendapatkan kontrak pertamanya di Serbia saat dipinang FK Macva Sabac pada 2002 atau saat usianya sudah menginjak sekitar 21-22 tahun.
Klub itu diperkuatnya selama dua musim sampai 2004.
Dua musim bersama FK Macva Sabac, pria kelahiran Yokohama, Prefektur Kanagawa, itu pun melanjutkan kariernya di Hungaria.
Tak tanggung-tanggung, total 10 musim dia habiskan di Hungaria dengan memperkuat 8 klub sekaligus.
Klub itu yakni Tisza Volan Szeged (04/05), Lombard-Papa TFC (05/06 dan 06/07), Diosgyori VTK (07/08 dan 08/09), dan Nyiregyhaza Spartacus (09/10).
Lalu di juga membela BFC Siofok (10/11), Vasas SC (11/12), Ferencvarosi TC (11/12), dan terakhir Veszprem FC (12/13).
Setelah 'puas' menikmati 10 musim kariernya di negeri asal Ferenc Puskas itu, Kazuo Honma pun memilih Asia Tenggara, lebih tepatnya Lao Toyota, klubnya saat ini.
Saat masih di Jepang, klub apa yang Anda perkuat?
Sejak usia muda, hmmm, kontrak pertama saya adalah di Serbia. Lalu main untuk beberapa klub Eropa Timur lainnya (Hungaria), baru kemudian saya datang ke Laos.
Sepanjang karier, saya hanya main untuk klub di luar Jepang. Tak pernah sama sekali main untuk klub Jepang. Oke, ketika saya masih muda pernah, tapi kontrak (profesional) pertama saya di luar negeri (Serbia).
Dikutip dari laman Soccer-king.jp, Kazuo Honma pernah memperkuat satu klub Jepang pada 2001 yakni Liaison Kusatsu (kini bernama Thespakusatsu Gunma).
Bisa jadi saat itu Kazuo Honma belum resmi dikontrak secara profesional meski dia tercatat sebagai pemain Liaison Kusatsu.
Apalagi, sebelum bermain untuk klub itu, dia sempat menimba ilmu bersama Omiya Higashi High School (setara SMA) yang menyuplai pemain-pemain untuk Liaison Kusatsu.
Baca Juga : Piala Asia U-19 2018 - Jepang Punya Pemain yang Jadi Rekan Andres Iniesta dan Lukas Podolski
Nah, pemain-pemain dari sekolah atau kampus lalu naik kelas dan tampil di kompetisi profesional adalah hal yang lumrah terjadi di Jepang.
Misalnya eks Inter Milan, Yuto Nagatomo, yang direkrut FC Tokyo dari Meiji University pada 2008 atau saat usianya sudah masuk 21 tahun.
Ataupun pemain muda Vissel Kobe, Yuta Goke, yang merupakan lulusan kompetisi All Japan High School Soccer Tournament 2016 dari sekolah Aomori Yamada High School.
Baca Juga : Rendy Juliansyah Bagikan Pengalamannya Saat Bersekolah di Jepang
Anda mencetak banyak gol bersama Lao, apakah butuh tantangan baru, misalnya ke Indonesia?
Maksudnya suatu saat nanti? Mungkin saya datang ke Indonesia sebagai turis saja, kalau sebagai pemain saya tak bisa memutuskannya, hahaha.
Sementara soal PSM yang akan menjadi lawan timnya, Kazuo Honma mengenali satu pemain Juku Eja asal Australia, yakni Aaron Evans.
Anda tahu soal PSM?
Aaron Evans, dia pernah main di Laos sebelumnya. Kami juga pernah main bersama pada Lao All Stars melawan Muangthong dari Thailand (Januari 2017).
Saya cuma tahu dia pemain PSM Makassar, tapi kami tentunya melakukan analisis juga soal PSM.