Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Lawatan Liverpool ke Muenchen dalam laga kedua babak 16 besar Liga Champions pada Rabu (13/3/2019) menjadi momen berhimpun bagi pendukung Si Merah di ibu kota Bavaria tersebut.
Mereka tidak hanya datang dari kota setempat tetapi juga dari beberapa tempat di Jerman dan sekitarnya.
Diorganisir oleh kelompok suporter resmi Liverpool di Jerman, satu malam sebelum pertandingan berlangsung, CEO Liverpool Peter Moore berbaur dengan penggemar Liverpool di salah satu bar di bilangan kota Muenchen.
Dengan format acara santai, pria asli Liverpool yang sudah melanglangbuana di korporasi Amerika Serikat itu berbagi kepada para suporter, termasuk BolaSport.com, soal pendekatan klub sejak dirinya menjabat dua tahun silam.
Liverpool bukan hanya sekadar klub sepak bola yang melihat menang kalah dalam suatu pertandingan tetapi lebih dari itu.
Baca Juga : Duel Kunci Bayern Vs Liverpool - Lewandowski Lawan Tembok Baja
Dengan slogan "Local Heart Global Pulse“, kombinasi potensi komunitas global pendukung yang penuh dedikasi dengan kekuatan karakter kota Liverpool dan seisinya merupakan jantung klub yang bukan hanya menjaga keberlangsungan tetapi juga membesarkan klub.
Karenanya, Liverpool juga menaruh perhatian besar dalam soal bagaimana memberikan kontribusi kepada komunitas dalam dua tahun terakhir.
Hal ini mereka lakukan selain berinvestasi dalam bentuk pembelian pemain yang tergolong mahal sebagaimana klub besar Eropa lainnya dan pembangunan fasilitas baik sarana latihan maupun stadion.
Program seperti walking football bagi orang tua berusia senja, donasi bank makanan kepada penduduk lokal setiap hari pertandingan, serta banyak aktivitas untuk warga setempat yang banyak melibatkan pemain bintang Liverpool saat ini maupun legenda masa lalu.
Baca Juga : Preview Bayern Muenchen Vs Liverpool - Tuan Rumah Diunggulkan Lolos
Mungkin bagi pendukung global belum banyak dampak yang dirasakan selain lawatan klub saat pertandingan resmi maupun non resmi atau acara seperti tur dunia Liverpool.
Ada juga penggalangan dana bantuan bagi bencana alam di seantero dunia. Namun, tentunya hal insidentil semacam itu tidak memiliki dampak berkelanjutan.
Untuk itu, Peter memanfaatkan momen berbagi seperti malam itu untuk menangkap langsung aspirasi dari komunitas global.
"Alih-alih menghabiskan waktu makan malam bersama istri (yang hadir juga saat acara), atau bergabung dengan tim di hotel sebelum hari pertandingan, saya lebih menyukai untuk berbaur langsung dengan komunitas Liverpool setempat seperti ini,“ ujarnya.
Dalam program jangka panjang, pemanfaatan akuisisi data akan jadi amunisi untuk menciptakan inovasi bagi keterlibatan fans di masa depan.
Bagi Moore, salah satu tantangannya adalah bagaimana merangkul teknologi bukan malah resisten terhadapnya.
Ia berbicara soal perubahan budaya di generasi mendatang.
"Generasi orang tua saya hingga saya terbiasa untuk pergi ke stadion langsung untuk menikmati pertandingan. Namun, di generasi mendatang tradisi tersebut bisa jadi bergeser dengan kehadiran teknologi, salah satunya virtual reality," paparnya.
Teknologi yang ia maksud mampu menghadirkan seseorang secara virtual di stadion tanpa datang langsung.
Bahkan, dengan fitur yang mampu memberikan keleluasaan luar biasa dalam menyaksikan sebuah pertandingan.
Selain soal bisnis dan sosial, tidak lupa ia selipkan soal bagaimana sebagai klub profesional, Liverpool berinvestasi kepada skuad saat ini lewat pemain muda dan juga pemain lokal.
Berdasarkan ekspektasi nilai pemain saat ini Liverpool berada di peringkat kedua di Liga Inggris, di bawah klub bermodal besar Manchester City.
Sementara, Liverpool masih memiliki rataan umur pemain inti termuda di antar tim Big Six setelah pada musim sebelumnya skuad inti mereka menjadi yang termuda dari seluruh klub di divisi teratas Inggris.
Melihat langsung semangat sang pengendali kebijakan dalam berbagi visi dan misinya, ditambah begitu membuminya ia dalam berinteraksi dengan fans, saya cukup penasaran apa terobosan yang akan ia lakukan dalam memperlakukan fans global, terutama bagi fans Indonesia yang berjumlah tak sedikit.
Ia berjanji akan melihat ke arah tersebut dalam satu atau dua tahun ke depan.