Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Penyerang muda Paris Saint-Germain, Kylian Mbappe dikabarkan didenda sebesar 180.000 euro (sekitar Rp 2,9 Miliar) akibat masalah indisipliner.
Kylian Mbappe dilaporkan terlambat saat menghadiri latihan Paris Saint-Germain pada Oktober 2018. Selain Mbappe, satu pemain yang juga dihukum adalah Adrien Rabiot.
Insiden ini terjadi saat 28 Oktober 2018, saat PSG bersiap untuk menghadapi Marseille di lanjutan Ligue 1, seperti yang dilansir BolaSport.com dari L'Equipe.
Uang sebesar Rp 2,9 Miliar itu kemudian disumbangkan ke PSG Foundation.
Kabar indisipliner Mbappe tentu menyita perhatian klub-klub yang dikaitkan dengannya, salah satunya Real Madrid.
Baca Juga : Jadwal Liga Spanyol pekan ke-28 - Laga Debut Zinedine Zidane
Menurut media Spanyol yang berbasis di Madrid, AS, Mbappe telah menandatangani dokumen yang mengakui tindakan indisiplinernya itu, juga termasuk ketertarikan tim-tim besar (termasuk Real Madrid) yang memantau situasi.
Sebelumnya, pelatih baru Real Madrid, Zinedine Zidane memang menginginkan Kylian Mbappe daripada Neymar.
Zidane merasa bahwa pembelian Neymar dari PSG akan memakan dana yang terlalu besar.
Bagi Zidane, dana tersebut akan lebih baik jika digunakan Real Madrid untuk berinvestasi pada pemain lain.
Mbappe menjadi pilihan masuk akal karena masih berusia 20 tahun—tujuh tahun lebih muda dari Neymar—dan sudah menunjukkan potensi yang meyakinkan.
???????? @KMbappe and @Adriien_Rabiiot were both late to a team meeting for @PSG_Inside.
Both players were fined €180,000 each for the incident.
All the money from the fines will go directly to the PSG Foundation. pic.twitter.com/dU9OuQAb5h
— SPORF (@Sporf) 15 March 2019
Isu indisipliner para pemain PSG sudah mengemuka dalam beberapa bulan terakhir. Oleh karena itu, manajemen klub terpaksa membuat semacam kode etik yang akan memungkinkan klub menghukum pemain jika gagal memenuhi kewajiban tertentu.
Baca Juga : Prediksi Line-Up Real Madrid Vs Celta Vigo - Menuju Debut Zidane
Tidak seperti negara lain, klub-klub di Prancis tidak diijinkan untuk mendenda pemain mereka. Hal ini yang menyebabkan PSG membuat kode etik untuk pemain, sementara uang denda akan disumbangkan ke PSG Foundation.
Para pemain PSG dilaporkan memiliki 15 hingga 20 poin soal perilaku, sponsor, lawan, hingga situasi yang harus dipatuhi dalam klausul kontrak mereka.