Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

5 Momen Menarik Fase Grup Piala Presiden 2019, Pemukulan Radovic Rebut Banyak Atensi

By Irfa Ulwan - Sabtu, 16 Maret 2019 | 22:13 WIB
Salah satu oknum suporter Persib Bandung menghampiri bangku cadangan pemain saat lawan Persebaya, pada matchday kedua Grup A Piala Presiden 2019 di Stadion Si Jalak Harupat, Bandung, Kamis (7/3/2019). Momen Ini Jadi Salah Satu Kepingan Fragmen yang Membuat Gelaran Piala Presiden 2019 Menarik. (INSTAGRAM.COM/IGPERSIB)

BOLASPORT.COM - Rampungnya laga PSIS Semarang kontra PSM Makassar menandai berakhirnya seluruh rangkaian fase grup Piala Presiden 2019. Selama dua pekan penyelenggaraan, telah banyak momen menarik yang terjadi.

Sebanyak 30 laga dari lima grup berbeda telah dipertandingkan seluruhnya.

Ada 93 gol yang telah tercipta dan kini tersisa delapan tim terbaik di Piala Presiden 2019.

Dalam perjalananya, menurut BolaSport.com, ada lima momen di fase grup Piala Presiden 2019 yang paling menyita perhatian.

Baca Juga : Serba-serbi Fase Grup Piala Presiden 2019, 8 Slot Telah Terisi 

Alasannya sederhana, momen yang masuk ke dalam daftar di bawah mampu menyedot banyak atensi dari para pembaca.

Salah satunya adalah ingar-bingar pada matchday kedua Grup A yang mempertandingkan Persib Bandung dan Persebaya.

Pertandingan yang digelar Kamis (7/3/2019) itu, mungkin, menjadi puncak dari akumulasi kekecewaan Bobotoh terhadap tim kesayangannya, Persib Bandung.

Maung Bandung tersungkur pada pertandingan itu. Mereka kalah 2-3 dari Bajul Ijo, julukan Persebaya.

Baca Juga : VIDEO - Gol Ala Zinedine Zidane Jebol Gawang Persipura Jayapura

Kekalahan kedua Pangeran Biru di Piala Presiden 2019 membuat Bobotoh melampiaskan kekecewaannya kepada sang pelatih, Miljan Radovic.

Sayangnya, kekecewaan itu diluapkan dengan cara yang kurang terpuji.

Huru-hara tercipta, Miljan Radovic mendapat serangan fisik, semua mata tertuju ke Bandung sejurus insiden itu naik ke permukaan.

Berikut rangkuman lima momen menarik sepanjang fase grup Piala Presiden 2019:

PERSIB.CO.ID
Pelatih Persib Bandung, Miljan Radovic, saat memimpin timnya melawan Persebaya Surabaya di Piala Presiden 2019.

1. Perseteruan Bobotoh dan Radovic

Gambaran umum dari momen ini seperti yang telah tertuang di awal artikel.

Setelah Persib dikalahkan Persebaya, oknum Bobotoh masuk ke dalam lapangan dan mencoba menyasar Radovic.

Dilansir BolaSport.com dari Kompas yang mengutip dari Twitter @Vikingjakarta, Radovic mendapat serangan dari salah seorang penonton yang diperkirakan merupakan Bobotoh.

Setelah kejadian itu, Radovic mengaku amat menyesalkan insiden tersebut.

"Saya punya bobotoh (sebutan suporter Persib) di sini, kalau kami menang, kami support, kalah kami support," ujarnya.

"Sekarang situasi berbeda, kami menang kami support, tapi kalah jangan pukul pemain dan jangan pukul pelatih. Saya ingin melindungi mereka dan tidak ingin terluka," kata Radovic.

Menurut Radovic, penyerangan terhadap dirinya tidak bisa dibenarkan dan membuatnya merasa kecewa.

Radovic pun melontarkan kritikan kepada oknum suporter yang melakukan penyerangan.

"Kenapa tidak support dulu? Kenapa press pemain, tapi kalau itu dipukul tidak enak. Bobotoh kritik itu normal, tapi sekarang saya kritik mereka," ucapnya.

"Saya minta maaf untuk bobotoh yang sudah support pemain dan pelatih. Tetapi kalau mereka datang hanya untuk memukul itu tidak enak," ujar Radovic.

Baca Juga : Diserang Oknum Suporter, Pelatih Persib Bandung Kritik Bobotoh

DEODATUS KRESNA/BOLASPORT.COM
Tribune selatan Stadion Maguwoharjo, Depok, Sleman yang tampak sepi penonton di laga PSS Sleman menjamu Masura United pada Selasa (5/3/2019) sore.

2. Kritisi Manajemen, BCS Boikot Laga Perdana PSS di Piala Presiden 2019

Supoter PSS Sleman, Brigata Curva Sud (BCS), memboikot laga perdana Elang Jawa di Grup D Piala Presiden 2019 kontra Madura United.

Laga yang berlangsung di Stadion Maguwoharjo, Depok, Sleman pada Selasa (5/3/2019) itu tampak sepi penonton.

Dari pantauan BolaSport.com, tribune sisi selatan yang biasanya dibanjiri ribuan BCS, terlihat tidak ada satu pun orang yang duduk.

Aksi itu adalah bentuk protes dari BCS kepada PT Putra Sleman Sembada selaku manajemen PSS Sleman.

Mereka sebelumnya telah memberikan delapan tuntutan, supaya manajemen PSS mau memperbaiki sarana dan prasarana sebagaimana tim Liga 1 pada umumnya.

Menanggapi hal itu Humas PT PSS, Johannes, berharap supoter bisa bersabar.

Namun, beberapa hari kemudian, Brigata Curva Sud (BCS) akhirnya melakukan pertemuan dengan manajemen Elang Jawa di Pendopo Rumah Dinas Bupati Sleman, Kamis (7/3/2019) malam.

Dalam pertemuan itu, turut hadir juga Bupati Sleman, Sri Purnomo, yang ikut membantu memberikan gagasan.

Akhirnya aksi boikot berakhir setelah BCS menyetujui langkah-langkah yang akan diambil PT PSS mengenai delapan tuntutan tersebut.

Pada kesempatan itu, nota kesepahaman juga ditandatangani oleh pihak-pihak yang bersengkata.

Penandatanganan itu juga disaksikan oleh manajer PSS, Retno Sukmawati dan Ketua Bapeda Sleman, Hardo.

Pentolan BCS, Jaguar Tominangi alias Jenggo, sangat mengapresiasi langkah manajemen yang mau serius untuk membuat tim kebanggaan masyarakat Sleman berprestasi.

Baca Juga : BCS dan Manajemen PSS Sleman Adakan Pertemuan, Boikot Dinyatakan Berakhir

PSSI.ORG
Ekspresi striker Persipura Jayapura, Boaz Solossa, saat pertandingan melawan PSIS Semarang di Grup C Piala Presiden 2019.

3. Dugaan Rasisme dan Selebrasi yang Dianggap Provokatif di Laga PSIS Vs Persipura

Drama mewarnai pertandingan antara PSIS Semarang melawan Persipura Jayapura pada ajang Piala Presiden 2019 yang berakhir dengan skor 3-1 di Stadion Moch Soebroto, Magelang, Rabu (6/3/2019).

Tepatnya pada gol ketiga Persipura Jayapura ke gawang PSIS Semarang yang diciptakan oleh Boaz Solossa pada menit ke-75.

Penyerang asal Papua itu melakukan selebrasi gol yang memicu amarah suporter PSIS Semarang.

Usai mencetak gol, Boaz Solossa berlari ke arah sekumpulan pendukung PSIS Semarang yang menempati tribune timur Stadion Mochamad Soebroto.

Pemain timnas Indonesia itu sedikit menunjukan ekpresi kurang menyenangkan bagi suporter Mahesa Jenar.

Tak heran jika kemudian pendukung tim tuan rumah kesal apalagi timnya berada dalam kondisi tertinggal.

Usut punya usut, sebagaimana dilansir BolaSport.com dari salah satu media lokal Papua, Jubi.com, reaksi pemain Persipura itu terjadi setelah sepanjang pertandingan suporter PSIS meneriakkan kata-kata bernada rasialis.

Moze, salah satu mahasiswa Papua yang menuntut ilmu di Semarang mengatakan sejak tim Persipura memasuki stadion sudah mendapat caci-maki dari pendukung tuan rumah.

“Sejak kick-off babak pertama mereka sudah bernyanyi saling berbalas kalahkan 'as* hitam' artinya anjing hitam,” katanya lewat telepon kepada Jubi, Kamis (8/3/2019).

Menanggapi insiden tersebut, pelatih Persipura Jayapura, Luciano Leandro, mengaku tidak melihat pemainnya melakukan apa yang dituduhkan.

"Saya tidak melihat beberapa pemain saya provokasi ke fan tuan rumah," ujar Luciano Leandro.

Namun, dia meyakinkan akan bertindak tegas apabila ada unsur kesengajaan dalam insiden tersebut.

"Kalau saya melihat, saya akan, maka kami akan memberikan arahan untuk bermain lebih fair," imbuh dia.

Baca Juga : Bikin Suporter PSIS Marah, Persipura Jayapura Janji Evaluasi Sikap

MUHAMMAD ROBBANI/BOLASPORT.COM
Aksi protes oknum suporter Semen Padang di depan ruang preskon Stadion Patriot Chandrabhaga, Kota Bekasi, pasca kekalahan timnya dari Bali United dengan skor 1-2, Senin (11/3/2019).

4. Suporter Semen Padang Juga Coba Pukul Pelatih

Oknum suporter Semen Padang turun ke lapangan pasca tim kesayangannya kalah 1-2 dari Bali United pada laga Piala Presiden 2019.

Mereka kecewa tim kesayangannya kembali kalah, pada laga sebelumnya mereka juga takluk 2-4 kontra Bhayangkara FC, Minggu (3/3/2019).

Sayangnya kekecewaan suporter Semen Padang diluapkan dengan cara yang kurang baik.

Tak hanya turun ke lapangan, mereka pun berusaha memukul pelatih Semen Padang yakni Syafrianto Rusli.

Satuan pengamanan pertandingan pun turun tangan untuk mencegah aksi merambat ke arah yang lebih anarkis.

Sorakan-sorakan tuntutan mundur kepasa Syafrianto Rusli pun dikumandangkan suporter.

Baca Juga : Piala Presiden 2019 - Kecewa, Oknum Suporter Semen Padang Berusaha Pukul Pelatih

instagram.com/persipurapapua1963
Striker Kalteng Putra, Patrich Wanggai, Berhasil Mencetak Gol Spektakuler Ala Zinedine Zidane ke Gawang Persipura di Laga Terakhir Babak Penyisihan Grup C Piala Presiden 2019 di Stadion Moch. Soebroto, Magelang, Sabtu (16/3/2019).

5. Comeback Luar Biasa Kalteng Putra

Kalteng Putra tampil menggebrak di Piala Presiden 2019, sesuai janji pelatihnya, Gomes de Oliviera saat sesi jumpa pers awal sebelum rangkaian Grup C digelar.

Hingga beberapa saat sebelum melakoni laga terakhir, Kalteng Putra tak dijagokan untuk lolos ke babak selanjutnya.

Pasalnya, Persipura yang telah mengoleksi poin enam jelas lebih diunggulkan lantaran hanya butuh tambahan satu poin.

Apalagi pada menit ke-68, Persipura berhasil membuat keunggulan atas Kalteng Putra pada laga sore tadi di Stadion Moch. Soebroto, Magelang.

Namun, gol tersebut adalah awal dari seluruh epos terbaik, menurut penulis, di sepanjang gelaran Piala Presiden 2019.

Hanya dalam waktu kurang dari sepeluh menit, Kalteng Putra mampu mencetak tiga gol dan berbalik mengungguli Mutiara Hitam.

Terlebih, seluruh pencetak gol bagi Kalteng Putra adalah putra Papua sendiri, Patrich Wanggai dan Samuel Reimas.

Skor 3-1 bertahan hingga bubar, Kalteng Putra menyodok peringkat pertama, dan dipastikan lolos ke babak 8 besar di keikutsertaan pertamanya.

Baca Juga : Piala Presiden 2019 - Dua Pemain Kalteng Putra Asal Papua Curi Tiket 8 Besar Milik Persipura

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P