Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
Baca Juga : Sederet Aspek yang Membuat Jorge Lorenzo Tidak Cocok di Repsol Honda
Namun demikian, persahabatan tersebut harus terpisah karena kecelakaan maut pada balapan di Negeri Jiran.
Lebih lanjut, Tebaldi pun menceritakan soal perasaan Rossi setelah mengetahui Simoncelli meninggal dunia.
Apalagi, peristiwa nahas yang dialami Simoncelli pada saat itu terjadi di depan mata kepala Rossi sendiri.
Meninggalnya Simoncelli pun diungkapkan Tebaldi sudah mengubah jalan hidup Rossi.
"Setelah Marco meninggal, Rossi seperti kehilangan sesuatu. Lalu, satu atau dua tahun kemudian, Valentino memutuskan untuk membangun sebuah hal yang besar," tutur Tebaldi.
Baca Juga : Winglet Ducati Jadi Perdebatan, Max Biaggi: Peraturannya Tidak Jelas
"Hidup memang kejam dan apa yang terjadi adalah hal yang luar biasa. Namun pada saat yang sama, itu adalah sebuah tanda takdir. Jadi dia memberikan hidupnya untuk sebuah proyek."
"Setelah meninggalnya sang sahabat, Valentino merasa harus melatih pembalap lain. Pembuatan motoranch VR46 diiringi dengan pembuatan VR46 Academy."
"Vale ingin mengisi kekosongan yang ditinggal oleh Marco, pada saat yang sama dia juga membantu talenta muda Italia. Rossi kesal melihat MotoGP dikuasai pembalap Spanyol," katanya.
Kini, Valentino Rossi rutin menggelar sebuah turnamen kecil untuk bertanding melawan para anak didiknya di VR46 Academy dan tim Sky Racing VR46 di ranch miliknya menggunakan motorcross.