Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pembalap tim Petronas Yamaha SRT, Fabio Quartararo, telah menjalani debut "rollercoaster" pada seri perdana MotoGP 2019 yang berlangsung di Sirkuit Losail, Qatar, dua pekan lalu.
Di sela-sela kegiatannya, pembalap berusia 19 tahun itu menceritakan bagaimana dia menjalani debut di kelas utama MotoGP.
Fabio Quartararo berhasil tampil impresif ketika mampu bertengger di urutan kedua, di belakang Maverick Vinales (Monster Energy Yamaha MotoGP) pada hari terakhir sesi latihan bebas MotoGP Qatar 2019.
Tak sampai di situ, Quartararo terus menunjukkan kelasnya sebagai rookie potensial musim ini, dengan mengamankan posisi start kelima.
Baca Juga : Robert Kubica Tak Sesali Keputusan Comeback-nya ke Ajang Formula 1
Bak menaiki rollercoaster yang naik turun dan menikung, pembalap asal Prancis itu hanya mampu finis di urutan ke-16 pada balapan MotoGP Qatar 2019.
Hasil tersebut didapat Quartararo lantaran mengalami nasib sial pada warm up lap.
Saat itu, mesin motor Quartararo mendadak mati sehingga dia harus memulai balapan dari pitlane, bukan grid ke-5.
"Ini adalah pertama kalinya saya berada di grid dikelilingi oleh 22 pembalap lain," kata Quartararo yang dikutip BolaSport.com dari laman MotoGP.
"Saya tidak mendengar suara mesin saya dan hasilnya, putarannya terlalu rendah, itulah sebabnya saya berhenti," ucap dia lagi.
Baca Juga : Permen Karet Bekas Sir Alex Ferguson Terjual, Lebih Mahal daripada Gaji Alexis Sanchez
Meskipun gagal meraih poin pada seri perdana, Fabio Quartararo mengaku puas dengan performa di sepanjang gelaran MotoGP Qatar lalu.
"Kami pasti akan mendapatkan lebih banyak pengalaman. Meskipun demikian, saya tetap puas dengan balapan MotoGP pertama saya,” ucap dia.
Baca Juga : Kemenpora Beri Dana Bantuan Pelatnas untuk Tiga Cabang Olahraga
Pada MotoGP Argentina 2019 yang akan digelar di Autodromo Termas de Rio Hondo pada 29-31 Maret mendatang, Quartararo menargetkan finis di urutan 10 besar.
"Di Argentina, kami akan tiba tanpa titik referensi, kami perlu beradaptasi dengan cepat. Tujuan kami adalah untuk memenuhi syarat dalam sepuluh besar di grid, meskipun saya sudah tahu bahwa itu akan sangat sulit," ucap Quartararo.