Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - FIFA memberikan pernyataan yang menuliskan bahwa Ezra Walian dilarang untuk membela timnas Indonesia lalu PSSI bersuara.
Larangan itu dikarenakan Ezra Walian sebelumnya pernah tercatat memperkuat timnas U-17 Belanda musim 2013 pada kompetisi resmi UEFA.
Baca Juga: Kata PSSI Tentang Larangan Ezra Walian Bela Timnas Indonesia dari FIFA
Melalui laman resminya, PSSI memberikan penjelasan terkait nasib Ezra Walian sehingga keluar larangan dari FIFA.
Ezra Walian sejatinya merupakan pemain yang ingin didaftarkan timnas U-23 Indonesia untuk tampil di kualifikasi Piala Asia U-23 2020 di Vietnam pada 22-26 Maret 2019.
Baca Juga: Bersama Pemain Persija, Timnas Nepal Tahan Kuwait pada FIFA Match Day
Baca Juga: Pelatih Belanda di Final Piala Dunia 2010 Resmi Tangani Timnas UEA
Proses administrasi Ezra Walian pun ditolak oleh AFC.
Hal itu dikarenakan Ezra Walian merupakan pemain naturalisasi asal Belanda dan berdarah Indonesia.
Baca Juga: Debut Fabio Cannavaro untuk Timnas China Dinodai Timnas Thailand
AFC meminta dokumen pendukung berupa sumpah kewarganegaraan, decree president, dan lain-lainnya.
PSSI langsung mengirimkan dokumen tersebut tepat waktu.
Baca Juga: Kata PSSI Tentang Larangan Ezra Walian Bela Timnas Indonesia dari FIFA
AFC juga meminta kepada PSSI untuk mengirimkan surat ke Federasi Sepak Bola Belanda (KNVB) untuk mengklarifikasi bahwa Ezra Walian belum pernah bermain di timnas Belanda.
KNVB langsung merespons surat tersebut yang didalamnya ternyata mencamtumkan bahwa Ezra Walian pernah bermain di timnas U-17 Belanda pada Piala Eropa 2013.
Baca Juga: Lawan Timnas U-23 Indonesia, Thailand Kehilangan Tiga Pemain Utama
Atas dasar tersebut, maka diketahui bahwa Ezra Walian sebelumnya pernah bermain di timnas U-17 Belanda pada kompetisi resmi sebelum ia mengajukan naturalisasi.
Terkait hal itu, AFC meminta kepada PSSI untuk mendapatkan persetujuan dari FIFA.
Baca Juga : Eden Hazard: Saya Bisa Bermain Sepak Bola karena Zinedine Zidane
PSSI langsung mengirimkan dokumen yang dibutuhkan FIFA seperti sumpah, decree, pernyataan dari Ezra Waian, paspor Belanda, paspor Indonesia, versi Inggris dan Bahasa.
Setelah dilihat, FIFA tetap pada peraturannya yang menyatakan bahwa Ezra Walian tidak dapat berpindah asosiasi karena pernah bermain di kompetisi resmi sebelum naturalisasi.
Berdasarkan peraturan terkait penerapan Statuta Pasal 5 Dengan pengecualian terhadap kondisi yang dijelaskan pada pasal 8, setiap pemain yang pernah bermain di pertandingan (baik penuh maupun tidak) pada pertandingan kompetisi resmi di setiap kategori dan jenis sepak bola atas nama salah satu asoasiasi tidak diperbolehkan untuk bermain di pertandingan international asosiasi lainnya.
Baca Juga : Bersama Pemain Persija, Timnas Nepal Tahan Kuwait pada FIFA Match Day
Sementara pada pasal 8 disebutkan, apabila pemain tersebut memiliki lebih dari satu kewarganegaraan, atau apabila memperoleh kewarganegaraan baru atau apabila pemain dapat bermain untuk bermain di berbagai tim dikarenakan kewarganegaraannya, ia boleh, ketika telah berusia lebih dari 21 tahun, dan hanya boleh sekali, meminta untuk mengubah asosiasi dimana ia akan dapat bermain pertandingan internasional untuk negara selain dari kewarganegaraannya apabila ia memenuhi kondisi berikut:Ia tidak pernah sebelumnya bermain (baik penuh maupun tidak) di kompetisi resmi pada kategori 'A' match untuk asosiasinya saat itu, dan pada saat ia bermain secara penuh maupun tidak di pertandingan internasional pada kompetisi resmi dari asosiasinya saat itu, ia telah memiliki kewarganegaraan dari tim yang ia hendak bela.
Pada SEA Games 2017 lalu, Ezra Walian bisa bermain untuk Indonesia, itu karena SEA Games tidak berada langsung dibawah yuridiksi AFC dan FIFA dan punya regulasi sendiri.
Pada rilis ini, PSSI tidak memberikan penjelasan terkait laga FIFA Matchday yang pernah Ezra Walian perkuat timnas Indonesia melawan Myanmar pada 2018.
"PSSI menghormati keputusan FIFA. Namun, kami masih punya peluang untuk challenge terkait status Ezra Walian,” kata Sekjen PSSI, Ratu Tisha Destria.