Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

3 Alasan Didier Deschamps Keras Kepala Soal Laporte dan Lenglet

By Firzie A. Idris - Jumat, 22 Maret 2019 | 19:56 WIB
Bek Manchester City, Aymeric Laporte, menjebol gawang Everton dalam partai Liga Inggris di Goodison Park, Rabu (6/2/2019) (TWITTER.COM/MANCITY)

BOLASPORT.com - Bek Manchester City, Aymeric Laporte, kembali ditinggalkan oleh timnas Prancis yang akan berlaga di Kualifikasi Piala Eropa 2020 kontra Moldova (22/3/2019) dan Islandia (25/3/2019).

Nama Aymeric Laporte dan juga bek Barcelona, Clement Lenglet, alpa dari daftar 23 pemain timnas Prancis untuk dua laga pertama Grup H kualifikasi tersebut.

Padahal, pelatih Didier Deschamps membawa tulang punggung tim yang menjuarai Piala Dunia 2018 dibumbui oleh beberapa pemain anyar seperti Tanguy Ndombele (Lyon, 21 tahun), Kingsley Coman (Bayern Muenchen, 22 tahun), dan Kurt Zouma (Everton, 24 tahun).

Laporte merupakan bek tangguh dengan kemampuan mengoper bola mumpuni.

Di bawah Pep Guardiola, ia menjadi juara Liga Inggris pada musim pertamanya dan sangat konsisten baik sebagai bek tengah atau pun jika diturunkan sebagai bek kiri.

Baca Juga : Bursa Transfer - Guardiola Siapkan Suksesor Fernandinho di Man City

Lenglet juga tak kalah hebat musim ini, Ia adalah bek tengah Barcelona dengan rating tertinggi (6,83) setelah Gerard Pique (7,19) di situs penyedia statistik, WhoScored.com.

Namun, Deschamps lebih ingin membawa Samuel Umtiti yang punya rating lebih rendah (6,64) dari Lenglet musim ini.

Pun, sang pelatih juga memilih untuk mengikut sertakan Kurt Zouma, bek Everton yang timnya sudah kebobolan 42 gol musim ini ketimbang Laporte walau ia bagian utama tim City yang baru kebobolan 21 gol sepanjang musim.

Pandit sepak bola Prancis, Julien Laurens, mengatakan bahwa kapten pemenang Piala Dunia 1998 dan Euro 2000 tersebut sebenarnya tidak buta dengan performa solid kedua bek tersebut.

"Deschamps tidak bodoh, dia tahu betapa bagus penampilan Aymeric Laporte dan Clement Lenglet bersama klub mereka masing-masing," ujar Laurens di program Totally Football Show.

Baca Juga : Setelah Piala Dunia 2018, Timnas Prancis Hanya Punya 3 Sumber Gol

"Namun, ada tiga hal penting bagi pemilihan pemain Deschamps: senioritas, kebutuhan, dan kepribadian."

Ia mengatakan bahwa senioritas di tim adalah yang utama bagi Deschamps.

Di skuat ini sudah ada Presnel Kimpembe (23 tahun) dan juga Umtiti (25 tahun).

Walau seumuran dengan Laporte yang kini berusia 24 tahun, dua pemain tadi sudah lama berkumpul dengan timnas Prancis.

Umtiti bahkan sudah dipanggil Deschamps sejak Euro 2016.

"Ada semacam prioritas bagi pemain-pemain ini, senioritas di tim berpengaruh. Umtiti dan Kimpembe sudah akrab dengan segala sesuatu tentang tim nasional Prancis," lanjutnya.

Baca Juga : Cepat atau Lambat, Zinedine Zidane Bakal Latih Timnas Prancis

Berikutnya adalah proporsi tinggi bek tengah tangguh berkaki kiri di timnas Prancis. Dider Deschamps sudah mempunyai dua bek berkaki kiri di skuat.

Dia tidak perlu 3 atau bahkan 4 dengan membawa Laporte dan/atau Lenglet.

Oleh karena itu, Deschamps lebih memilih membawa Zouma sebagai pelapis Raphael Varane.

Namun, argumen ini tampak mentah ketika Deschamps memanggil bek Crystal Palace yang juga berkaki kiri, Mamadhou Sakho, setelah Umtiti dan Kimpembe absen kontra Belanda dan Uruguay pada November.

Setelah Benjamin Mendy cedera juga, Deschamps justru memanggil dan memainkan bek Lyon, Ferland Mendy kontra Uruguay.

Hal ini mungkin terjadi karena alasan terakhir, kepribadian sang pemain.

Laurens mengatakan kalau Dider Deschamps melihat sesuatu di balik layar setelah memanggil Laporte pada ajang Kualifikasi Piala Dunia 2018 kontra Bulgaria dan Belanda pada Oktober 2016. 

Laporte tak berpartisipasi sama sekali dalam kedua pertandingan tersebut.

"Deschamps menilai bahwa kemampuan sosial sang pemain, terutama kapabilitasnya untuk menyatu dengan teman-teman setim sangat kurang," tutur pandit yang kerap tampil di kanal BT Sports tersebut.

"Integrasi buruk ini menjadi salah satu alasan Deschamps kurang menyukai Laporte."

Laporte pun pernah ditanya media soal penolakan berulang kali dari Deschamps.

Ia mengatakan bahwa alasan pribadi menjadi penyebab sang pemain tak kunjung merasakan cap pertamanya bersama timnas senior Perancis.

"Tentu saja, saya tak berpikir hal ini karena alasan permainan. Anda harus tanya ke Deschamps langsung," kata Laporte seperti dikutip Manchester Evening News.

"Saya tak ada masalah pribadi dengannya. Jika ada yang punya masalah, itu datang dari dia dan bukan saya," tuturnya.

Aymeric Laporte juga mengatakan bahwa ia akan tetap menghormati keputusan sang pelatih terlepas dari alasan apapun ia tak dipanggil ke timnas Prancis.

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P