Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Kemampuan megabintang Barcelona, Lionel Messi, memang tiada duanya. Bahkan, kloningan Messi sulit untuk menyamai kemampuan Messi yang asli.
Kemunculan Lionel Messi di jagat persepakbolaan memang cukup menggemparkan selama lebih dari satu dekade terakhir.
Selain dinilai punya anugerah keterampilan olah bola, Lionel Messi juga rajin menumpuk pundi-pundi golnya.
Catatan golnya di level klub yang sudah mencapai 412, membuat Lionel Messi kini menggenggam status sebagai top scorer sepanjang masa FC Barcelona.
Baca Juga : Argentina Kalah dari Venezuela, Lionel Messi Tertimpa Cedera
Baru-baru ini ilmuwan spesialis genetik yang juga Kepala Badan Arsip Genetika Eropa (EGA), Arcadi Navarro, menyatakan bahwa Messi memungkinkan untuk dikloning.
"Ya, Messi bisa dikloning dengan teknik terkini," tutur Navarro, seperti dilansir BolaSport.com dari stasiun radio Spanyol, Cadena SER.
"Hasil kloning akan memiliki penampakan yang serupa dengan Messi, ia akan seperti kembaran dari sang pemain," kata pria berkebangsaan Spanyol tersebut.
Walau begitu, Navarro menegaskan bahwa hasil kloning memiliki keterbatasan.
Meskipun bisa menduplikat dari segi rupa dan potensi bakat, Navarro menilai manusia kloning tetap tak bisa meniru kemampuan sepak bola Lionel Messi secara sempurna.
Michael Krauthammer telling is that “Everyone talks to everyone else”, the key change in tomorrow’s healthcare! pic.twitter.com/krZXIqHDZM
— Arcadi Navarro (@ArcadiNavarro) March 18, 2019
Baca Juga : VIDEO - Aneh, Timnas Argentina Kebobolan Tendangan Penalti Melompat
Sebab, kendati punya genetika yang sama, manusia kloning mungkin tak akan bisa meraih pengalaman dan tempaan sebagaimana yang dialami Messi.
"Manusia kloning akan memiliki potensi yang sama dengan Messi, tetapi genetik adalah komponen tunggal," ujar Navarro.
"Faktor lain yang berpengaruh adalah edukasi dan lingkungan. Messi tercipta bukan hanya karena gen yang ia miliki.
"Namun, segalanya yang ia tempuh sepanjang hidup, baik itu pendidikannya, waktu yang ia habiskan di akademi La Masia, dan sejumlah perlakuan yang ia terima.
"Genetik hanya memberi sebuah potensi, semuanya tergantung pada usaha masing-masing," ujar Navarro menutup.