Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Malapetaka dihadapi bek timnas Swiss, Fabian Schaer, setelah sempat tak sadarkan diri akibat mengalami benturan keras dengan pemain Georgia.
Fabian Schaer hampir kehilangan nyawanya saat membela timnas Swiss dalam pertandingan melawan Georgia pada Kualifikasi Piala Eropa 2020, Sabtu (23/3/2019).
Saat pertandingan memasuki menit ke-24, kepala Fabian Schaer mengalami benturan hebat dengan bek Georgia, Jemal Tabidze, dalam duel udara.
Benturan keras di bagian kepala membuat Schaer tak sadarkan diri. Nyawanya bahkan terancam lantaran lidahnya tertelan dan menghalangi jalur pernapasan.
Sebagai informasi, kondisi demikian dapat membuat sang pemain meninggal dunia karena mengalami hypoxia, atau kekurangan oksigen.
Kasus yang hampir serupa pernah menimpa eks kiper Persela Lamongan, Choirul Huda, yang meninggal dunia setelah mengalami benturan keras di tengah pertandingan pada Oktober 2017.
Hypoxia sempat dikabarkan menjadi penyebab hilangnya nyawa Huda karena dia dilaporkan sempat menjulurkan lidah sebagai tanda kesulitan bernapas sesaat setelah terjadi benturan.
Akan tetapi, tim dokter yang menangani menyebut trauma pada bagian dada, rahang, dan leher sebagai penyebab kiper kelahiran Lamongan itu mengalami gagal napas dan gagal jantung.
Baca Juga : Pelajaran tentang Hypoxia dari Kasus Choirul Huda
Fabian Schar helped by opponent after clash of heads in Euro 2020 https://t.co/1CgCehO7k5 pic.twitter.com/O053UVmTfs
— Mr Heath (@MrPeterheath3) March 24, 2019
Kembali ke peristiwa pingsannya Schaer, nyawanya dapat terselamatkan lantaran langsung mendapat pertolongan pertama sesaat setelah mengalami insiden tersebut.
Gelandang Georgia, Jano Ananidze, langsung bergerak cepat dengan mengembalikan posisi kepala Schar kembali mendongak ke atas sekaligus menarik lidah bek Newcastle itu ke posisi semula.
Schaer sendirinya akhirnya sadar dan pulih dengan cepat setelah mendapat perawatan dari tim medis timnya. Dia bahkan dapat kembali tampil hingga pertandingan usai.
Schaer juga turut andil setelah ikut membangun serangan yang berujung gol kedua bagi Swiss. Gol tersebut mengunci kemenangan 2-0 yang diraih timnya atas Georgia.
Baca Juga : Pemain Tak Tergantikan di Timnas Prancis, Bukan Mbappe atau Griezmann
"Kejadiannya tampak mengerikan. Saya tidak dapat mengingat apa pun," kata Schaer soal insiden yang dialaminya, dikutip BolaSport.com dari BBC.
"Saya pingsan selama beberapa detik. Tengkorakku masih berdengung. Leherku juga masih terasa sakit dan ada memar di dahiku. Tetapi itu sepadan [dengan kemenangan]," sambungnya.
Di sisi lain, benturan tersebut juga menyebabkan pemain Georgia Jemal Tabidze mengalami luka parah. Dia sempat pingsan dengan darah mengalir dari kepalanya.
Sama seperti Schaer, Tabidze akhirnya pulih dan kembali bertanding dengan balutan perban di kepalanya. Hanya saja, dia lebih dulu keluar setelah diganti oleh pelatihnya pada babak kedua.
Tuai Protes Keras
Sementara itu, keputusan memperbolehkan Schaer dan Tabidze melanjutkan pertandingan setelah mengalami benturan hingga tak sadarkan diri menuai kecaman.
Salah satu protes terhadap keputusan tersebut datang dari badan amal untuk cedera kepala di Inggris, Brainway.
Ketua Brainway Peter McCabe mendesak Asosisi Sepak Bola Eropa, UEFA, untuk menyelidiki kasus yang dialami Schaer dan Tabidze tersebut.
"Apa lagi yang harus terjadi agar pelaksana sepak bola menaruh perhatian serius terhadap ancaman gegar otak terhadap pemainnya?" ujar Ketua Brainway Peter McCabe.
"Berapa banyak lagi pemain yang bakal menghadapi kesehatan dan karier mereka terancam karena ketidakmampuan olahraga ini mengikuti protokolnya sendiri?
"Sederhananya, keputusan memperbolehkan Schaer kembali ke lapangan setelah menderita gegar otak itu tidak hanya sangat berbahaya, tetapi juga kelalaian tugas yang jelas.
"Komentar pemain setelah pertandingan juga sangat mengganggu dan menunjukkan kurangnya kesadaran dan pemahaman di antara para pemain.
"UEFA harus segera meluncurkan penyelidikan atas insiden ini dan menjelaskan mengapa protokol mereka tidak diikuti," tandasnya.
Sementara itu, Federasi Sepak Bola Swiss (ASF-SFV) mengonfirmasi bahwa Fabian Schaer tidak akan tampil dalam pertandingan internasional berikutnya pada hari ini, Selasa, 26 Maret 2019.
Keputusan ASF-SFV meminggirkan Schaer dari laga melawan Denmark malam nanti diyakini merupakan buah dari keputusan bersama dengan tim medis Newcastle United.