Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Tira-Persikabo harus menerima pil pahit seusai kalah 1-3 dari Persebaya Surabaya dalam babak 8 besar Piala Presiden 2019.
Laga yang digelar di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya itu membuat Tira-Persikabo tersingkir dari Piala Presiden 2019.
Baca Juga : Panas! Persebaya Kalahkan Tira-Persikabo, Ada Penalti dan 2 Kartu Merah
Pertandingan Persebaya Surabaya vs Tira-Persikabo sebenarnya berjalan normal pada babak pertama sampai pertengahan babak kedua.
Namun laga memanas pada menit-menit akhir pertandingan ketika proses gol kedua dari Persebaya yang lahir melalui titik putih.
Setelah terjadinya gol ketiga untuk Persebaya, kemudian ada dua kartu merah diberikan wasit kepada pemain Tira-Persikabo yaitu untuk Rifad Marasabessy dan Manahati Lestusen.
Baca Juga : 3 Kalimat Messi Usai Golnya Jadi yang Terbaik Sepanjang Sejarah Barcelona
Usai laga, Pelatih Tira-Persikabo, Rahmad Darmawan, buka suara terkait kinerja wasit.
"Mungkin sampai dengan penalti tidak ada emosi, anda lihat sendiri, pertandingan berjalan lancar dan baik," ujar Rahmad Darmawan saat jumpa pers setelah laga.
"Tetapi bagaimana terjadi proses gol kedua tadi, mungkin kita semua bisa lihat terjadi pelanggaran dan benar-benar pelanggaran, tetapi wasit mendiamkan pelanggaran itu dan sementara dia membiarkan bola ke arah gawang kita tanpa menghentikan pertandingan," tuturnya menambahkan.
Baca Juga : VIDEO - Barcelona Umumkan Gol Messi pada 2007 yang Terbaik Sepanjang Masa
Rahmad Darmawan menjelaskan ternyata dirinya memiliki sejarah buruk dengan wasit tersebut.
"Saya rasa, saya kenal persis dengan wasit ini, karena saya juga pernah punya sejarah dengan dia, di Malang waktu Pelita lawan Arema."
"Saya ingat sekali. Wasit ini persis sama. Wasit asal Semarang namanya Kristanto," ucapnya.
Baca Juga : Persebaya Vs Tira-Persikabo - Gol Salto Buat Bajul Ijo Unggul pada Babak Pertama
Mantan pelatih Sriwijaya FC itu juga terlihat berlari ke arah wasit saat laga selesai.
Dirinya mengaku tidak merasa marah, namun hanya bertanya mengapa wasit tidak kapok.
"Saya tadi waktu lari saya tidak marah, saya cuma tanya kenapa sih kamu tidak kapok melakukan hal itu. Saya cuma mau dengar jawaban dia seperti apa," kata Rahmad.