Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers

Termasuk Eks Arema, Timnas Malaysia Mulai Susun Kekuatan dengan 6 Pemain Naturalisasi

By Metta Rahma Melati - Minggu, 31 Maret 2019 | 15:12 WIB
Kiko Insa saat latihan bersama Timnas Malaysia di Stadion Hang Jebat, Melaka, Malaysia, Rabu (16/8/2 (TWITTER/FAM MALAYSIA)

BOLASPORT.COM - Timnas Malaysia kini berpontensi memiliki semakin banyak pemain naturalisasi.

Jalur dengan lebih banyak pemain naturalisasi telah dibuka untuk tampil di timnas Malaysia.

BolaSport.com melansir dari The Star, pertemuan komite eksekutif Asosiasi Sepak Bola Malaysia (FAM) di Penang kemarin, memberikan persetujuan bagi pemain yang telah dinaturalisasi untuk mewakili tim nasional.

Pemain naturalisasi itu dikategorikan dalam tiga istilah yang berbeda, yakni pendek, menengah, dan panjang.

Wakil Presiden, Datuk Wira Mohd Yusoff Mahadi, yang juga merupakan ketua komite program naturalisasi mengatakan proses jangka pendek melibatkan pemain berdarah campuran yang lahir di Malaysia.

Kategori itu juga termasuk orang tua atau kakek mereka yang lahir di Malaysia.

Dalam kategori pendek, Malaysia telah memiliki beberapa pemain naturalisasi.

"Kami sudah memiliki pemain yang datang melalui rute ini di Matthew Davies, Darren Lok, Brendan Gan, Kiko Insa dan Natxo Insa, yang telah dipanggil untuk kamp pelatihan nasional," kata Mohd Yusoff, dilansir dari The Star.

"Ini juga termasuk orang asing yang telah bermain di liga sepakbola kami dan telah menetap di sini selama minimal lima tahun berturut-turut.

Baca Juga:

"Mohamadou Sumareh, yang berasal dari Gambia, dipanggil melalui proses ini."

Dari enam pemain tersebut, ada satu yang pernah menjajaki karier di Liga Indonesia.

Ia adalah Kiko Insa, pemain Malaysia keturunan Spanyol.

Kiko Insa sendiri ialah pemain yang berposisi sebagai bek, ia bermain untuk Arema pada 2015-2016.

Pemain 31 tahun itu sempat berkostum Bali United pada 2016 saat itu dilatih oleh Indra Sjafri.

Selanjutanya, ada yang dinamakan proses jang menengah, yakni melibatkan orang asing berusia atau lebih dan telah bermain di Liga Malaysia selama satu atau dua tahun.

Akan tetapi, para pemain tersebut harus meyakinkan FAM tentang niat mereka untuk menetap di sini selama minimal lima tahun.

Lalu, proses jang panjang melibatkan orang asing yang berusia di bawah 18 tahun.

"Panel teknis akan dibentuk untuk menentukan masalah ini," ujar Mohd Yusoff.

“Panel, dipimpin oleh direktur teknis FAM Peter de Roo, juga akan mencakup pelatih nasional yang akan memberikan rekomendasi dan saran yang relevan.

"Semua detail dan pembaruan tentang proses naturalisasi akan diinformasikan kepada semua pemangku kepentingan dari waktu ke waktu."

 
 
 
View this post on Instagram
 
 

PSSI sempat dikabarkan belum menemukan titik terang terkait siapa sponsor utama untuk Liga Indonesia musim 2019. . Hal ini pun sempat menjadi perbincangan hangat dikalangan media-media masa yang menganggap PSSI tidak cepat dan serius dalam menyambut kompetisi Liga 1 2019. . Namun, permasalahan ini tidak berlangsung lama setelah manajemen interim PT Liga Indonesia Baru (PT LIB), Dirk Soplanit, memberikan penjelasannya. . Meski begitu, Dirk Soplanit masih enggan memberikan info secara detail siapa sponsor utama yang akan mendukung perjalanan kompetisi kasta tertinggi Liga Indonesia. . Sambil menunggu kejelasan siapa sponsor utama Liga Indonesia musim 2019, ada baiknya kita bernostalgia, mengingat sponsor-sponsor utama yang mengembangkan Liga Indonesia sejak era Liga Galatama dan Perserikatan disatukan, hingga saat ini. #ligadunhill #ligakansas #ligabankmandiri #ligadjarum #indonesiasuperleague #qnbleague #gojek #traveloka #liga1 #ligaindonesia #gridnetwork

A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on

Nikmati berita olahraga pilihan dan menarik langsung di ponselmu hanya dengan klik channel WhatsApp ini: https://whatsapp.com/channel/0029Vae5rhNElagvAjL1t92P