Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Pebulu tangkis tunggal putri India, Saina Nehwal, mengritisi jadwal turnamen yang padat pada kalender kompetisi BWF 2019.
Menurut dia, susunan jadwal turnamen tersebut rawan menyebabkan cedera bagi para pemain.
Hingga Maret lalu, setidaknya sudah ada tiga pemain yang terkena cedera.
Mereka adalah pebulu tangkis tunggal putri Gao Fangjie (China) dan Carolina Marin (Spanyol), serta pebulu tangkis tunggal putra Korea Selatan, Son Wan-ho.
Gao mendapat cedera pergelangan kaki kiri pada turnamen Malaysia Masters 2019, sedangkan Marin mengalami cedera ACL di lutut kanan saat menjalani laga final Indonesia Masters 2019.
Adapun, Son terkena cedera pergelangan kaki kiri ketika turun pada Liga Bulu Tangkis Nasional di negaranya.
Kemungkinan besar, Son akan absen dalam jangka waktu yang cukup lama sehingga akan melewatkan Kejuaraan Dunia 2019 pada Agustus mendatang.
Menanggapi fakta ini, Nehwal pun menilai perlu adanya revisi terhadap jadwal turnamen BWF agar menghindari kejadian serupa terulang.
"Terlalu banyak turnamen (dalam setahun) akan memakan banyak korban dari penampilan para pemain," kata Nehwal yang dilansir BolaSport.com dari New Indian Express.
"Hal itu juga membuat para pemain rentan dan cenderung mendapatkan cedera," ucap dia menambahkan.
Baca Juga : Saina Nehwal Nilai Olimpiade 2020 Bakal Lebih Kompetitif dari 3 Edisi Sebelumnya
Sejak memperkenalkan musim kompetisi bertajuk World Tour Super pada tahun lalu, BWF menerapkan regulasi baru yang mewajibkan 15 pemain tunggal terbaik dan 10 pasangan ganda terbaik untuk mengikuti minimal 12 turnamen dalam satu kalender kompetisi.
Apabila aturan itu dilanggar, BWF akan menjatuhkan sanksi berupa denda uang tunai dalam jumlah yang tidak sedikit.
Sebagai induk olahraga bulu tangkis dunia, BWF hanya menoleransi pelanggaran aturan tersebut dengan alasan cedera atau sakit.