Terverifikasi Administratif dan Faktual oleh Dewan Pers
BOLASPORT.COM - Mantan Manajer Tim Perseba Super Bangkalan, Imron Abdul Fattah, pelapor kasus Iwan Budianto bersikap diam saat ini.
Imron adalah pelapor kasus match-fixing yang diduga melibatkan Iwan Budianto, kini Pelaksana Tugas (Plt) Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI).
Imron tak mau merespons saat dihubungi berkali-kali untuk menanyakan perkembangan kasus yang dilaporkannya ke Satuan Tugas (Satgas) Antimafia Bola Polri, Kamis (4/4/2019).
Kondisi ini kontras dengan saat Imron terlihat menggebu-gebu, terlebih saat melapor ke Satgas Antimafia Bola di Jakarta, Selasa (9/1/2019).
Ada dua pertanyaan yang diajukan wartawan secara tertulis kepada Imron. Pertama, sejauh mana laporannya soal Iwan Budianto (IB) sudah ditindaknajuti Satgas Antimafia Bola.
Baca Juga : Satgas Antimafia Bola Periksa 3 Mantan Petinggi PT LIB soal Dugaan Pengaturan Skor
Kedua, apakah dirinya dalam waktu dekat berencana mendatangi Satgas Antimafia Bola Polri untuk menanyakan perkembangan kasus yang dilaporkannya tersebut.
IB diduga terlibat kasus match-fixing (pengaturan skor pertandingan) ketika menjabat sebagai Ketua Badan Liga Amatir Indonesia (BLAI) tahun 2009.
Satgas Antimafia Bola menemukan adanya aliran dana kepada IB dan jajarannya.
Kasus ini bermula dari laporan mantan Manajer Tim Perseba Super Bangkalan, Imron Abdul Fattah, soal babak delapan besar Piala Soeratin 2009.
Saat itu Imron mengaku mengucurkan dana sebesar Rp140 juta sebagai setoran untuk menjadi tuan rumah fase delapan besar pada November 2009. Imron pun merasa dibohongi.
"Waktu delapan besar saya mau dibatalkan (sebagai tuan rumah), mau 'dibuang' (dipindah) ke Persib," kata Imron di Jakarta, Selasa (8/1/2019).
Baca Juga : Kalteng Putra Masih Optimistis Lolos ke Final Piala Presiden 2019
Ketua Komite Ad Hoc Integritas PSSI, Ahmad Riyadh, menilai kasus yang menyangkut nama Iwan Budianto itu bukan pengaturan skor.
"Bedakan pengaturan skor dan penunjukkan tuan rumah. Sangat berbeda (bak) bumi dan langit,'' kata Riyadh.
Menurut Riyadh, tidak ada satu pun aturan yang ada di PSSI baik itu statuta dan lain-lain yang melarang penerimaan dana tersebut.
"Terlebih lagi, apa yang dilakukan telah dipertanggungjawabkan baik dari segi keuangan maupun kegiatan pada kongres PSSI. Sekarang di mana letak penipuannya, wong Persiba Bangkalan akhirnya ditunjuk jadi tuan rumah,'' tutur Riyadh.
Baca Juga : Bersama Tubize U-18, Firza Andika Dua Kali Bobol Tim Junior Barcelona
Riyadh menggarisbawahi bahwa kasus ini bukan pengaturan skor, tetapi penunjukkan tuan rumah. Terlebih lagi, Imron Abdul Fatah pada 2010 tercatat sebagai salah satu pengurus PSSI (Wakil Ketua Asprov Jatim).
Menurut Riyadh, kasus ini murni dalam ranah PSSI dan telah selesai sejak dipertanggungjawabkan dalam kongres yang saat itu juga dihadiri dan disetujui oleh Persiba Bangkalan.
View this post on InstagramKalian setuju dengan Ronaldo? . #zidane #realmadrid #cristianoronaldo #ronaldo #cr7 #gridnetwork
A post shared by BolaSport.com (@bolasportcom) on